Harga Menurun, Kemendag Ungkap Ekspor Dalam Negeri Tertekan

JAKARTA, DISWAY.ID-- Dengan kondisi perekonomian global yang masih dipenuhi dengan ketidakpastian, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkapkan bahwa tingkat nilai ekspor Indonesia juga turut melemah.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso. Dalam penjelasannya, dirinya mengungkapkan bahwa total nilai ekspor Indonesia pada April 2025 mencapai USD 20,74 miliar. Nilai ini turun 10,77 persen dibandingkan Maret 2025 (M-o-M).

BACA JUGA:Chery Lampaui 1 Juta Penjualan Global dalam 5 Bulan, Perkuat Posisi sebagai Eksportir Otomotif China No 1

BACA JUGA:Menko Airlangga: Perjanjian IEU CEPA Buat Indonesia Berpotensi Menaikkan Nilai Ekspor hingga 50%

“Penurunan ekspor disebabkan berkurangnya nilai ekspor migas sebesar 19,52 persen dan ekspor nonmigas 10,19 persen (M-o-M). Meskipun begitu, nilai ekspor April 2025 ini justru naik 5,76 persen bila dibandingkan dengan April 2024 (Y-o-Y),” tutur Mendag Budi kepada media secara daring, pada Selasa 10 Juni 2025.

Melanjutkan, Mendag Budi juga menambahkan bahwa penurunan nilai ekspor pada April 2025, bila dibandingkan dengan Maret 2025, terjadi akibat siklus tahunan libur Idul Fitri dan penurunan harga sejumlah komoditas utama.

Selain itu, ketidakpastian ekonomi dunia akibat kondisi geopolitik ekonomi turut menyebabkan permintaan sejumlah mitra dagang utama Indonesia melemah.

BACA JUGA:Panen Raya Jagung di Kalbar, Prabowo Lepas Ekspor Perdana Jagung ke Malaysia

BACA JUGA:Mendag Terima Kunjungan INTCC, Perkuat Kolaborasi Ekspor ke Thailand

“Ekspor nonmigas negara ASEAN lain, yaitu Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Filipina juga terpantau turun,” ucapnya.

Di sisi lain, impor Indonesia justru tercatat meningkat sebesar USD 20,59 miliar pada periode April 2025. 

Jumlah ini diketahui naik 8,80 persen jika dibandingkan Maret 2025 (M-o-M), dan naik 21,84 persen dibandingkan April 2024 (Y-o-Y). 

Menurut Mendag Budi, kenaikan impor April 2025 bila dibandingkan dengan Maret 2025, hanya terjadi pada sektor nonmigas sebesar 14,39 persen, 

BACA JUGA:Targetkan Pasar Ekspor, Kemenperin Fasilitasi Pelatihan IKM Sektor Kriya

Sumber: