Kadin Indonesia : Pihak Internasional Banyak Minat Proyek Giant Sea Wall

Kadin Indonesia : Pihak Internasional Banyak Minat Proyek Giant Sea Wall

Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, dirinya menilai bahwa proyek Giant Sea Wall sebagai infrastruktur vital untuk keberlangsungan hidup di Pantai Utara Jawa-disway.id/Bianca Khairunnisa-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Menanggapi rencana pembangunan Giant Sea Wall (GSW) senilai 80 miliar dolar AS oleh Pemerintah Indonesia, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia turut menyambut baik komitmen pemerintah tersebut.

Menurut Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, dirinya menilai bahwa proyek Giant Sea Wall sebagai infrastruktur vital untuk keberlangsungan hidup di Pantai Utara Jawa.

“Yang namanya Giant Sea Wall itu adalah urusan livelihood, karena ini di pantai utara Pulau Jawa, yang dimulai dari Jakarta. Jadi ini adalah sesuatu yang memang sudah direncanakan 30 tahun dan wajib untuk dilaksanakan,” jelas Anindya kepada media secara daring, pada Jumat 13 Juni 2025.

BACA JUGA:Ciptakan Peluang Strategis untuk UMKM Indonesia, DSC Musim Ke-16 Akan Kembali Digelar

BACA JUGA:Ngopi Bareng Komdigi, Bahas Jaga Eksistensi Media di Era Modernisasi

Melanjutkan, Anindya juga menambahkan bahwa saat ini, sudah ada minat dari pihak Internasional terkait dengan Great Sea Wall ini.

“Yang saya dengar dari kunjungan ke luar negeri itu banyak sekali minat-minat untuk masuk ke Giant Sea Wall.

Apalagi (proyek ini) mempunyai political will dari pusat dan daerah,” ujar Anindya.

Kendati begitu, Anindya juga turut mengingatkan bahwa terkait konsep kerja sama dan skema Land Capture Value yang mulai ditawarkan dalam proyek GSW juga harus jelas dan konsisten.

Tidak hanya itu, Anindya juga menekankan pentingnya perhitungan imbal hasil (return), terutama dalam proyek jangka panjang.

BACA JUGA:Legislator PKB Soroti Ucapan Elit NU Soal Aktivitas Pertambangan

BACA JUGA:Airlangga Sebut Peryusunan Dokumen IEU CEPA Capai 90%, Pemerintah Targetkan Selesai September 2025

“Yang paling penting nomor satu, kejelasan saja bagaimana konsep kerja samanya. Yang kedua, tentunya ada konsistensi daripada kebijakan karena infrastruktur ini kan jangka panjang,” tutur Anindya.

“Pendanaan jangka panjang itu juga tidak mudah pada saat ini. Sehingga kalau misalnya kita dan swasta ingin mengantisipasi, tentu ingin memastikan bahwa adanya kepastian hukum jangka panjang dan iklim investasi yang baik,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads