Dukung Sektor Energi Hijau, Pemerintah Dorong Kolaborasi Temasek dan Danantara

Dukung Sektor Energi Hijau, Pemerintah Dorong Kolaborasi Temasek dan Danantara

Dalam rangka memperkuat kerjasama di sektor energi hijau, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto turut mendorong kolaborasi strategis antara Temasek Holdings, perusahaan investasi milik negara Singapura, dan Danantara, sovereign wealth fund (SWF) In-Dok.Disway-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Dalam rangka memperkuat kerjasama di sektor energi hijau, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto turut mendorong kolaborasi strategis antara Temasek Holdings, perusahaan investasi milik negara Singapura, dan Danantara, sovereign wealth fund (SWF) Indonesia.

Menurutnya, kolaborasi erat antara Temasek dan Danantara berpotensi besar untuk mendongkrak pengembangan kawasan industri berkelanjutan.

“Kami menantikan kolaborasi erat antara Temasek dan Danantara, khususnya di sektor energi terbarukan, kawasan industri berkelanjutan, serta pengembangan wilayah Batam, Bintan, dan Karimun dalam sektor energi rendah karbon dan infrastruktur penting,” ujar Presiden Prabowo dalam pertemuan bilateral tingkat tinggi Leaders’ Retreat bersama Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong di Parliament House, Singapura, yang digelar pada Senin 16 Juni 2025.

BACA JUGA:Fadli Zon Jawab Soal 'Perkosaan Massal' pada Kerusuhan Mei 1998: Saya Mengutuk dan Mengecam Keras!

BACA JUGA:Indonesia-Singapura Sepakati Ekspor Energi Bersih dan Bangun Kawasan Industri

Diketahui, Danantara sendiri diluncurkan sebagai dana abadi strategis milik Indonesia, disebut Prabowo sebagai "energi masa depan Indonesia". 

Inisiatif ini mengedepankan investasi jangka panjang untuk generasi mendatang, termasuk proyek transisi energi bersih dan pembangunan kawasan industri ramah lingkungan.

“Hal ini mengedepankan investasi jangka panjang untuk generasi mendatang,” ucapnya.

Di sisi lain, Danantara sebelumnya juga telah resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan perusahaan pertambangan asal Prancis, Eramet, untuk menjajaki pembentukan platform investasi strategis di sektor nikel, dari hulu hingga hilir. 

Kemitraan ini bertujuan mengembangkan ekosistem bahan baku baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yang berkelanjutan dan terintegrasi di Indonesia. 

BACA JUGA:Contoh Jawaban Refleksi Modul 1 PPG 2025:

BACA JUGA:Status Kepemilikan 4 Pulau Sengketa Aceh-Sumut Belum Final, Wamendagri: Bisa Diubah

Dalam kemitraan ini, Danantara Indonesia dan INA akan mengelola pembiayaan jangka panjang untuk mendukung pengembangan investasi.

Sementara Eramet berkontribusi melalui keahlian teknis dan pengalaman dalam menjalankan proyek pertambangan skala besar sesuai standar berkelanjutan internasional.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads