Kunci Jawaban Refleksi Modul 3 PPG 2025: Bagaimana Lakukan Refleksi Praktik Mengajar di Sekolah?
Kunci jawaban refleksi modul 3 PPG 2025: ' Bagaimana Lakukan Refleksi Praktik Mengajar di Sekolah?'--ppg.kemdikbud.go.id
BACA JUGA:Ini Kunci Jawaban Cerita Refleksi Modul 3 Topik 2 PPG 2025: Mindmap Urgensi Pendidikan Nilai
3. Berusaha untuk selalu konsisten dan membiasakan hal-hal baik supaya bisa menjadi guru yang diteladani peserta didik.
Kunci Jawaban Alternatif
1. Kaitkan Nilai Nasional dan Universal dengan Konteks Sekolah
Sebagai seorang guru di daerah... saya selalu berusaha untuk tetap mengintegrasikan nilai-nilai nasional seperti Pancasila, gotong royong dan Bhinneka Tunggal Ika dalam setiap kesempatan. Misalnya, pada mata pelajaran Sejarah, saya menghubungkan perjuangan pahlawan dengan nilai patriotisme dan persatuan. Dalam kegiatan ekstrakurikuler Pramuka, nilai-nilai disiplin, kemandirian, serta tolong-menolong ditekankan.
Nilai universal seperti kejujuran, toleransi, dan tanggung jawab juga akan diterapkan melalui pembiasaan sehari-hari, meliputi: Membudayakan antre
Menjaga kebersihan dan menghargai pendapat teman dalam diskusi kelas. Konteks lokal yang kental dengan budaya Jawa juga saya manfaatkan untuk menanamkan nilai-nilai sopan santun dan unggah-ungguh (tata krama) dalam interaksi sehari-hari.
BACA JUGA:Dibuka Hari ini, Simak Link dan Cara Lapor Diri PPG Guru Tertentu 2025 Lengkap Berkas Persyaratan
2. Pengalaman Menerapkan Strategi Internalisasi Nilai
Berdasarkan referensi yang saya pelajari tentang internalisasi nilai (misalnya, lewat pembiasaan, keteladanan dan pengintegrasian dalam kurikulum), selain itu saya memiliki beberapa pengalaman. Pembiasaan juga menjadi salah satu strategi yang paling sering saya gunakan, seperti salam pagi, doa bersama sebelum belajar, dan kegiatan Jumat bersih.
Lalu, untuk keteladanan juga saya upayakan, contohnya dengan datang tepat waktu, berbicara sopan dan menunjukkan empati kepada peserta didik.
Integrasi di dalam kurikulum yang saya lakukan adalah dengan menyisipkan pesan moral atau nilai-nilai karakter dalam materi pelajaran.
Tantangannya berupa konsistensi, baik dari guru maupun peserta didik, serta keterlibatan aktif dari orang tua.
Sebab, ada kalanya nilai yang diajarkan di sekolah bertolak belakang dengan apa yang dilihat oleh peserta didik baik di lingkungan rumah atau media sosial, sehingga memerlukan penguatan terus-menerus.
3. Langkah untuk Proses Internalisasi Nilai yang Efektif
Supaya proses internalisasi nilai berjalan dengan efektif, saya sebagai guru dan sekolah melakukan beberapa hal, antara lain:
- Konsistensi dan Keteladanan: Semua warga sekolah mulai dari guru, karyawan, kepala sekolah harus menjadi teladan dan konsisten dalam menerapkan nilai-nilai.
- Integrasi Holistik: Nilai tidak hanya diajarkan di kelas, tetapi diintegrasikan dalam seluruh aspek kehidupan sekolah: ekstrakurikuler, kegiatan keagamaan, tata tertib, dan interaksi sehari-hari.
- Keterlibatan Aktif Orang Tua: Mengadakan lokakarya atau pertemuan rutin dengan orang tua untuk dapat menyamakan persepsi dan strategi dalam menanamkan nilai.
- Referensi yang bisa digunakan ada program "Parenting Education" yang berfokus pada pendidikan karakter di rumah.
- Evaluasi Berkelanjutan: Melakukan evaluasi berkala terhadap efektivitas program internalisasi nilai dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
- Referensi: Untuk strategi internalisasi nilai, bisa mengacu pada buku-buku tentang Pendidikan Karakter, contohnya karya Thomas Lickona ("Educating for Character") atau model pendidikan karakter yang dikembangkan oleh Kemendikbudristek RI.
Catatan: Kunci jawaban ini hanya sebagai referensi untuk bapak/ibu guru yang mengikuti program PPG 2025 dan mengalami kendala saat menjawab pertanyaan di Ruang GTK.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
