Pecah Kemacetan Jakarta, Pramono Segera Buka 5 Rute Baru TransJabodetabek

BACA JUGA:Tak Cukup Transjabodetabek, Depok Membutuhkan MRT Jakarta

BACA JUGA:TransJabodetabek Rute Lebak Bulus-Sawangan Resmi Beroperasi, Diresmikan Rano Karno untuk Urai Kemacetan

Dari itu Pramono berencana menaikan tarif parkir dan menerapkan sistem electronic road pricing (ERP) atau jalan berbayar elektronik untuk mensubsidi TransJabodetabek.

"Dari mana kemudian subsidi untuk warga di luar Jakarta? Itu tadi ERP sepenuhnya akan kami gunakan untuk memberikan subsidi bagi warga di luar Jakarta," pungkasnya.

Sementara Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi alias Kang Dedi Mulyadi (KDM) belum mau menggelontorkan anggaran untuk patungan subsidi TransJabodetabek.

Diketahui saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta harus menanggung sendirian seluruh subsidi TransJabodetabek. 

BACA JUGA:Perluas Layanan, Pramono Bakal Ubah TransJakarta Jadi TransJabodetabek

BACA JUGA:Penumpang Membeludak, TransJabodetabek Bekasi-Cawang Bakal Tambah Layanan

Kang Dedi mengatakan, terkait bantuan subsidi TransJabodetabek harus dilihat urgensinya terlebih dahulu.

"Kalau transportasi publik dilihat urgensinya kan gitu urgensinya. Kalau memang itu juga harus dilakukan kerjasama dengan Pemprov dan Pemprov berikan subsidi, kalau urgensinya itu adalah hal mendasar kita tidak ada masalah," kata KDM.

Namun menurut KDM, subsidi TransJabodetabek belum menjadi kepentingan yang mendasar bagi Provinsi Jawa Barat.

Kata mantan Bupati Purwakarta tersebut, saat ini kepentingan mendasar Jawa Barat adalah menyiapkan angkutan pedesaan.

"Kalau bukan urgensinya kita akan memprioritaskan hal-hal yang lebih mendasar. Saya berikan contoh misalnya begini, hari ini kalau di Jakarta kita bicara Transjakarta, tetapi kita harus juga bicara Jawa Barat itu adalah desa," ujar KDM.

BACA JUGA:Pramono Ungkap Ada 15 Golongan Masyarakat Belum Digratiskan Naik TransJabodetabek

BACA JUGA:Catat! TransJabodetabek Rute Depok-Lebak Bulus dan Bekasi-Kuningan Dibuka Pekan Depan

Sumber: