Perang Iran-Israel Semakin Memanas, Ekonom: Perdagangan Terancam

Perang Iran-Israel Semakin Memanas, Ekonom: Perdagangan Terancam

ILUSTRASI Perang Iran-Israel, Tanda Bahaya dari Timur Tengah.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

"Indonesia, sebagai negara net-importir minyak dan komoditas, juga akan terdampak keras. Saat ini harga batubara, emas, CPO sawit juga menunjukan tren yang meningkat. 

Subsidi energi akan membengkak, nilai tukar rupiah bisa tertekan, dan harga pangan bisa naik drastis," papar Achmad.

Hal serupa sebelumnya juga turut diungkapkan oleh Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita. 

Menurutnya, gangguan pada produksi energi Iran yang produksinya mencapai 3,2 juta barel per hari akan memicu gangguan pasokan sekaligus memicu fluktuasi harga energi dipasar internasional.

BACA JUGA:MEMBARA! Israel Bakar 6 Bandara Iran dan Hancurkan Pesawat Tempur, Mata-Mata Digantung

BACA JUGA:Saldo Dana Cair Rp200.000 dari Bansos BPNT Tahap 2 2025, Cek Nama Kamu Pakai NIK KTP Lewat cekbansos.kemensos.go.id

Sebagai contoh, harga minyak Brent telah berfluktuasi antara USD 73 hingga USD 92 per-barel paska perang Iran-Israel, dengan analis memperingatkan potensi kenaikan 15-20 persen pada 2025.

"Volatillitas harga energi dunia ini juga semakin tinggi seiring dengan munculnya ancaman penutupan selat Hormuz yang telah menjadi urat nadi jalur pasokan energi dunia. 

Oleh karena itulah, Kemenperin mendorong pelaku industri untuk tidak hanya menggunakan energi secara efisien, tetapi juga mendiversifikasi sumber energi yang digunakan dalam produksi," tegas Menperin Agus.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads