RSUD dr Harjono Ponorogo Digeruduk Massa Imbas Pelayanan Bermasalah, Pihak RS Angkat Bicara
Massa tergabung dalam Pemuda Peduli Ponorogo menggeruduk Rumah Sakit Daerah Umum (RSUD) dr. Harjono dan melakukan aksi demonstrasi imbas buruknya pelayanan RS-Istimewa-
PONOROGO, DISWAY.ID - Puluhan pemuda menggeruduk Rumah Sakit Daerah Umum (RSUD) dr. Harjono dan melakukan aksi demonstrasi, Senin, 23 Juni 2025.
Massa tergabung dalam Pemuda Peduli Ponorogo itu, hendak menyuarakan keprihatinan terhadap kualitas pelayanan rumah sakit milik pemerintah tersebut, yang dianggap tak memadai.
BACA JUGA:Kata Polda Metro Soal Anggotanya Dilaporkan ke Propam atas Dugaan Pelecehan Demonstran
BACA JUGA:Ricuh Demo Kebijakan Imigrasi Trump Meluas ke 8 Kota, 212 Orang Ditangkap, Polisi Terluka
Keluhan masyarakat terhadap RSUD dr. Harjono, disebut bukan hal baru. Persoalan ini mulai dari antrean panjang, keterbatasan fasilitas, sampai kurangnya tenaga medis.
"Kesehatan adalah hak dasar rakyat, dan kami menilai RSUD belum menunjukkan upaya maksimal untuk memperbaiki kualitas pelayanannya," ujar koordinator aksi, Wijaya.
Mereka juga menyoroti dugaan permainan pengadaan alat kesehatan (alkes) dan obat-obatan di rumah sakit itu. Pemuda Peduli Ponorogo pun menuntut, agar RSUD dipimpin oleh sosok yang berintegritas dan profesional.
"Kami minta klarifikasi atas isu-isu itu, agar tidak menjadi bola liar yang menggerus kepercayaan publik," ucap Wijaya.
BACA JUGA:Jokowi Kena Stevens Jhonson Syndrome? Ajudan Ungkap Kondisinya
Sementara, Direktur RSUD dr. Harjono, dr. Yunus Mahatma, mengakui bahwa persoalan antrean panjang pihak pasien memang masih terjadi di rumah sakit. Bahkan, kata dia dalam satu hari RSUD bisa menerima lebih dari 1.000 pasien.
Walau begitu, menurutnya hal tersebut justru menjadi bukti meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap layanan RSUD.
"Sejak saya masuk pada tahun 2022, pendapatan rumah sakit hanya sekitar Rp90 miliar. Tapi saya dan tim bekerja keras, memperbaiki sistem pelayanan, memperluas fasilitas, hingga pada 2024 pendapatan melonjak menjadi Rp164 miliar," jelas Yunus.
Adapun salah satu pencapaian yang Yunus soroti, yaitu pembangunan Unit Gawat Darurat (UGD) terbesar untuk ukuran kabupaten, bahkan diklaim menjadi yang terbesar di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
