Enaknya Jadi Maling dan Pencopet di Sepakbola Indonesia, Bung Towel: Ujungnya Tinggal Dimaafkan
Dalam akun media sosialnya, Bung Towel menyampaikan enaknya jadi maling dan pencopet di sepakbola Indonesia.-tangkapan layar youtube@gocekbungtowel-
Masih dengan Bung Towel, seharusnya di asosiasi pelatih harusnya punya prinsip dan tidak kompromi dengan kejahatan serta kesalahan.
"Ini adalah soal moral dan ketegasan yang runtuh adalah runtuhnya moral pelatih sepakbola Indonesia," tegasnya.
BACA JUGA:Viral Robot Polisi Dipamerkan Saat Persiapan Hari Bhayangkara, Ternyata Karya Anak Bangsa
BACA JUGA:BUKAN Polusi Udara, BMKG Sebut Kabut Tipis di Jabodetabek Disebabkan Hal Ini
Bung Towel juga mempertanyakan jika kasus ini tidak terungkap apakah asosiasi akan menyatakan sikap.
Meskipun telah menyatakan sikap, namun hanya sekedar dinonaktifkan bukan dicopot.
Pencopotan ini karena perbuatan mereka tidak terhormat dan skandal serta layak di copot.
Bahkan dari skandal ini tidak ada sanksi sepakbola dan seakan dianggap sesuatu yang lumrah serta hal ini sangat menyedihkan.
BACA JUGA:Cek! Cara Menyembunyikan Status Online Lebih Maksimal di WhatsApp
BACA JUGA:Mahasiswa ITPLN Unjuk Gigi! Inovasi Agri-Tech Raih Penghargaan Bergengsi
"Memaafkan adalah kodrat manusia, namun hukum sepakbola harus ditegakan," tambahnya.
Komisi disiplin atau Komdis sebanarnya bisa mengambil kasus ini dan memberikan putusan yang layak.
Bung Towel menyinggung salah satu pemain yang melakukan protes yaitu Yuran Fernandes pemain asing dari PSM.
Saat itu Komdis langsung mengambil alih kasus tersebut dan menjatuhkan sanksi.
BACA JUGA:BURUAN, Dua Jalur SPMB Jakarta 2025 Dibuka Hari Ini: Simak Cara Daftarnya di Sini
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: