Tegas Natalius Pigai: Kunci Selesaikan Kasus HAM Ada di Konsistensi Komnas HAM

JAKARTA, DISWAY.ID-- Natalius Pigai menyuarakan pandangannya terkait penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM berat di Indonesia. 

Menurutnya, akar masalah belum tuntasnya kasus-kasus tersebut terletak pada inkonsistensi dan kurangnya integritas di internal Komnas HAM sendiri.

BACA JUGA:Alasan Polda Metro Periksa Ajudan Jokowi 'Kompol Syarif' dalam Kasus Pencemaran Nama Baik

BACA JUGA:Mafia Beras Masih Gentayangan, Pakar Endus Kejomplangan Stok dan Harga!

Dalam sebuah konferensi pers yang diselenggarakan di kantor Kementerian HAM, Pigai menegaskan bahwa kunci penyelesaian kasus pelanggaran HAM ada di tangan Komnas HAM.

"Kasus-kasus pelanggaran HAM berat ini sebenarnya bisa selesai. Asalkan Komnas HAM itu konsisten dan berintegritas dalam menjalankan tugas dan fungsinya," ujar Pigai, dikutip pada Jumat 4 Juli 2025.

"Kompetensi itu bisa diperdebatkan lah. Yang penting integritas. Badai diterpa oleh segala penjuru mata angin juga kalau dia tetap berbijak dan berintegritas, dia akan menghadirkan rasa kehadiran bagi bangsa," sambungnya.

BACA JUGA:KLAIM Sekarang! Saldo DANA Rp750.000 Masuk Dompetmu dengan Main Game hingga Redeem DANA Kaget

BACA JUGA:Dukung Anak Indonesia, Bridgestone dan Dompet Dhuafa Perangi Stunting

Kendati demikian, Natalius Pigai memastikan Revisi Undang-Undang HAM Nomor 39 Tahaun 1999 tetap berpacu pada penguatan kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

"Karena kami akan memberikan penguatannya terhadap komisi nasional. Kalau hari ini, kita tahu lah, Komnas HAM dari sisi undang-undang sendiri cukup tapi belum memadai," tutur Pigai.

Pigai menyoroti beberapa persoalan yang ia nilai menghambat progres penyelesaian kasus, antara lain:

Inkonsistensi Sikap: Ia menilai bahwa seringkali Komnas HAM menunjukkan sikap yang berubah-ubah dalam menanggapi kasus atau desakan dari korban dan masyarakat sipil. 

BACA JUGA:Uang Gratis dari Survei? Aplikasi Ini Janjikan Saldo DANA Gratis Rp254.000 ke Dompet Digital Kamu

Sumber: