Ekspor China Melonjak Imbas Ancaman Tarif Trump, Indonesia Diramal Akan Makin Terdampak

Ekspor China Melonjak Imbas Ancaman Tarif Trump, Indonesia Diramal Akan Makin Terdampak

Illustrasi Impor-Ekspor-Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Dengan adanya ancaman tarif dagang Amerika Serikat (AS) yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump, sejumlah perusahaan di negara China terpantau mulai mengalihkan ekspor mereka lewat Asia Tenggara demi menghindari tarif dagang AS tersebut.

Hal ini sendiri juga dibuktikan lewat data resmi China secara tahunan pada periode Mei 2025 lalu, yang menunjukkan bahwa ekspor China secara keseluruhan telah naik hingga 4,8 persen.

Dengan angka ini, muncul kekhawatiran akan dampak ekspor China ini kepada perdagangan di Indonesia.

BACA JUGA:Jelang Peluncuran Kopdes Merah Putih: Kelurahan Bingung Mekanisme Pendanaan, Kemenkop Siapkan 103 Mockup

BACA JUGA:Uji Coba Robot Humanoid, Bukti Terobosan Polri Selalu Salah di Mata Publik

Menanggapi kekhawatiran ini, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Perdagangan (Kemendag) N.M.Kusuma Dewi menyatakan, bahwa hingga saat ini data perdagangan yang ada masih menunjukkan tren positif.

"Jadi kami masih optimis bahwa ekspor tetap bisa berjalan," jelas Dewi kepada Disway lewat pesan WhatsApp, pada Senin 7 Juli 2025.

Lebih lanjut, Dewi juga menambahkan bahwa saat ini, Kemendag juga tetap berupaya membuka akses pasar, serta memperluas pasar ekspor melalui perjanjian perdagangan internasional.

"Kemendag tetap berupaya membuka akses pasar dan memperluas pasar ekspor melalui perjanjian perdagangan internasional, di samping memperkuat dan memfasilitasi UMKM agar bisa ekspor melalui program UMKM BISA ekspor," ujar Dewi.

BACA JUGA:KPK Berpeluang Panggil Maman Aburrahaman dan Istri Terkait Surat Kunjungan ke Luar Negeri yang Viral

BACA JUGA:Tim SAR Gabungan Kembali Temukan 3 Korban Meninggal Kapal KMP Tunu Pragama Jaya yang Tenggelam

Ancaman Tarif Tambahan 10 Persen Presiden AS 

Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump belum lama ini juga dikabarkan telah memberikan ancaman berupa pengenaan tarif tambahan sebesar 10 persen bagi negara-negara yang mendukung BRICS.

Dengan adanya ancaman ini, sejumlah Ekonom serta Pengamat Ekonomi menilai bahwa ancaman tarif tambahan 10 persen akan memukul ekonomi negara-negara BRICS jika mereka menghadapinya secara individual. 

"Indonesia, misalnya, akan terkena dampak pada ekspor tekstil, karet, elektronik, baja, serta CPO olahan, India akan terpukul pada ekspor IT dan farmasi, Brazil pada kedelai dan daging, Rusia dan Iran pada energi dan logam, Afrika Selatan pada mineral kritisnya," jelas Ekonom sekaligus Pakar Kebijakan Publik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, ketika dihubungi oleh Disway.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads