bannerdiswayaward

FIFGROUP Ajak Masyarakat Melek HIV & Peduli Sampah Plastik di FIFestival 2025

FIFGROUP Ajak Masyarakat Melek HIV & Peduli Sampah Plastik di FIFestival 2025

FIFGROUP Ajak Masyarakat Melek HIV & Peduli Sampah Plastik di FIFestival 2025-Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID-- FIFGROUP menunjukkan komitmennya terhadap isu keberlanjutan sosial dan lingkungan dengan menggelar dua kegiatan inspiratif, yakni Talkshow Deteksi Dini Human Immunodeficiency Virus (HIV) & Kanker Serviks pada 10 Juli 2025 dan Workshop Daur Ulang Plastik pada 8 Juli 2025. 

Keduanya digelar sebagai wujud nyata kepedulian perusahaan terhadap peningkatan kesadaran kesehatan masyarakat khususnya perempuan, pemberdayaan UMKM serta, pelestarian lingkungan.

BACA JUGA:Naturalisasi Mauro Zijlstra Dikebut! Siap Ambil Sumpah Awal Agustus, Percepatan Menuju Timnas Indonesia

BACA JUGA:Gus Ipul Wanti-Wanti Jangan Ada Bullying dan Kekerasan di Sekolah Rakyat, Persiapkan Kurikulum

Dua kegiatan itu digelar dalam rangkaian kegiatan FIFestival Street Food 2025. Kegiatan Talkshow Deteksi Dini Human Immunodeficiency Virus (HIV) & Kanker Serviks digelar bekerja sama dengan Puskesmas Cilandak, Jakarta Selatan.

 Talkshow ini menghadirkan narasumber utama dr. Arnes Tasya Citra Anggini, M.Res, yang menyampaikan materi edukatif mengenai pentingnya deteksi dini, penyebab utama kanker serviks, serta hubungan antara HIV dan risiko infeksi Human Papillomavirus (HPV).

Kegiatan berlangsung interaktif dan penuh antusiasme, di mana para peserta aktif mengajukan pertanyaan seputar pencegahan HIV, pentingnya pemeriksaan rutin, 

BACA JUGA:Bedah Kamera Utama 200 MP pada Samsung Galaxy Z Fold 7, Jagoan Samsung di Sektor Kamera Foldable Phone

BACA JUGA:Apa Itu Fenomena Bediding yang Melanda Indonesia? Ini Penjelasan dari BMKG

Serta tips gaya hidup sehat untuk mengurangi risiko kanker serviks. Dr. Arnes menjawab satu per satu dengan bahasa yang lugas dan mudah dipahami, sehingga suasana talkshow terasa akrab dan penuh wawasan.

Talkshow ini menjadi ruang diskusi terbuka yang mendorong kesadaran kolektif mengenai pentingnya menjaga kesehatan reproduksi, sekaligus membuka akses informasi yang selama ini masih dianggap tabu oleh sebagian masyarakat.

Dr. Arnes menyoroti “Kanker serviks menjadi penyebab kematian tertinggi akibat kanker pada perempuan di Indonesia, dan rendahnya kesadaran terhadap pentingnya pemeriksaan rutin menjadi faktor utama,” ujarnya. 

Ia juga menekankan pentingnya perhatian khusus bagi perempuan dengan HIV yang lebih rentan terhadap infeksi HPV.

BACA JUGA:Diperiksa KPK terkait Izin Pengelolaan Tambang Mineral, Ini Pengakuan Eks Menteri ESDM Arifin Tasrif

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads