bannerdiswayaward

BMKG dan BNPB Gencarkan Modifikasi Cuaca 24 Jam Nonstop demi Kurangi Risiko Bencana di Jabodetabek

BMKG dan BNPB Gencarkan Modifikasi Cuaca 24 Jam Nonstop demi Kurangi Risiko Bencana di Jabodetabek

BMKG dan BNPB Gencarkan Modifikasi Cuaca 24 Jam Nonstop demi Kurangi Risiko Bencana di Jabodetabek.--Dok. BMKG

BACA JUGA:Musim Kemarau Diprediksi Mundur, BMKG: Hujan Ekstrem Bakal Terjadi hingga Oktober 2025

Sementara itu, pelaksanaan OMC didasarkan pada pemodelan cuaca numerik serta prediksi atmosfer secara real-time yang terus diperbarui oleh BMKG

Setiap hari dilakukan evaluasi untuk menilai efektivitas operasi dan memberikan rekomendasi teknis kepada BNPB dalam menentukan langkah lanjutan yang diperlukan.

BMKG juga menyoroti pentingnya pemahaman terhadap karakteristik wilayah dalam menghadapi dampak hujan. 

Di daerah yang memiliki sistem drainase dan resapan air yang baik, hujan deras umumnya masih dapat ditangani.

Namun, di kawasan perkotaan padat seperti Jabodetabek, curah hujan tinggi dapat dengan cepat menyebabkan genangan hingga banjir.

BACA JUGA:Merasa Udara Lebih Dingin di Malam Hari Belakangan Ini? BMKG Ungkap Faktanya

Di lain sisi, Direktur Operasi Modifikasi Cuaca BMKG, Budi Harsoyo, melaporkan bahwa pertumbuhan awan konvektif masih aktif, terutama pada sore hari. 

Hal ini disebabkan oleh kondisi atmosfer yang lembap dan tingkat penguapan yang tinggi. Untuk itu, tim OMC terus melakukan pemantauan secara visual dan menggunakan radar terhadap pergerakan awan, khususnya di wilayah utara Jawa seperti Jakarta, Karawang, dan Bekasi.

"Jika awan-awan berpotensi hujan terbentuk di atas laut dan terdeteksi bergerak ke daratan, penyemaian akan dilakukan di laut terlebih dahulu agar hujan turun sebelum mencapai wilayah padat penduduk," ujarnya.

Hari ini, kegiatan sorti tetap dilaksanakan dengan pendekatan adaptif yang disesuaikan dengan dinamika atmosfer terkini. 

BMKG mencatat, potensi hujan diperkirakan akan kembali meningkat mulai 12 Juli 2025, setelah mengalami tren penurunan dalam beberapa hari terakhir.

BACA JUGA:BUKAN Polusi Udara, BMKG Sebut Kabut Tipis di Jabodetabek Disebabkan Hal Ini

Seluruh pembiayaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) kali ini sepenuhnya ditanggung oleh BNPB. 

Sementara itu, BMKG bertugas memberikan rekomendasi teknis, pendampingan ilmiah, serta melakukan pengawasan langsung di lapangan guna memastikan pelaksanaan operasi berjalan secara tepat, akurat, dan efektif.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads