Satria Kumbara Mohon Dikembalikan Hak Kewarganegaraan: Hanya Presiden yang Bisa Akhiri Kontraknya dengan Rusia
Dalam video yang diunggah di akun media sosialnya Satria Kumbara yang merupakan Mantan prajurit Marinir TNI Angkatan Laut memohon dikembalikan hak kewarganegaraannya.-tangkapan layar TikTok@zstorm689-
JAKARTA, DISWAY.ID – Dalam video yang diunggah di akun media sosialnya Satria Kumbara yang merupakan Mantan prajurit Marinir TNI Angkatan Laut memohon dikembalikan hak kewarganegaraannya.
Dalam video tersebut, Satria Kumbara minta Presiden akhiri kontraknya dengan Rusia.
Meskipun demikian Satria tidak mengungkapkan alasannya kenapa dirinya meminta Presiden Prabowo Subianto untuk mengakhiri kontraknya dengan pihak Rusia.
Satria mengatakan jika dirinya menyesal dengan dicabutkan kewarganegaraanya akibat menendatangani kontrak dengan pihak Kementerian Pertahanan Rusia.
BACA JUGA:Beanstar Resmikan Gerai Kedua di Indonesia, Bawa Kopi Ethiopia Geisha Eksklusif!
Satria mengakui jika dirinya tidak mengetahui jika dengan menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia akan mengakibatkan dicabutkan kewarganegaraannya di Indonesia.
“Jujur saya tidak menginginkan dicabutknya kewarganegaraan Indonesia saya, karena kewarganegaraan Republik Indonesia merupakan segala-galanya bagi saya,” paparnya.
“Sekali lagi saya menyampaikan permintamaafan saya atas ketidak tahuan dengan menandatangani kontrak dengan Rusia melanggar undang-undang kewarganegaraan,” terangnya.
BACA JUGA:Terima Laporan BPS, Prabowo Klaim Angka Kemiskinan dan Pengangguran RI Turun
BACA JUGA:Harga Tiket Konser Super Junior di Jakarta 2025, Termurah Rp1,9 Juta
Sedangkan dalam video lainnya yang juga diunggah di akunnya TikToknya @zstorm689, Satria menyampaikan jika dirinya ingin berkomunikasi langsung dengan Menteri Luar Negeri, Sugiono.
Pertemuan tersebut menurut Satria karena dirinya akan menyampaikan hal penting yang tidak dapat diungkapkan ke publik.
Tidak hanya itu, dalam video sebelumnya Satria juga menyampaikan bahwa dirinya masih hidup di tengah pertempuran antara Rusia dengan Ukraina.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
