Ekspor Bahan Baku Minyak Goreng Dibuka asal Harga Pasar Rp 14 Ribu, Kira-kira Kapan Pak Menko?
Pedagang antre membeli minyak goreng curah murah di Pasar Pucang, Surabaya.-Julian Romadhona-
JAKARTA, DISWAY.ID - Pelonggaran ekspor bahan baku minyak goreng sudah pasti bisa dilakukan kembali. Apalagi ini sifatnya sementara.
Dengan catatan harga minyak goreng curah dijual dipasaran dibandrol Rp 14 ribu. Apa mungkin? Apalagi ini mendekati Lebaran, Idul Fitri.
Tenang, bagi para eksportir RBD palm olein dengan HS code 1511.9036, 1511.9037 dan 1511.9039 hanya akan berlaku hingga harga minyak goreng curah Rp14.000 per liter di pasar tradisional.
BACA JUGA:Ekspor Bahan Baku Minyak Goreng Boleh dengan Catatan, Simak Penjelasan Airlangga
Syarat ini sebenarnya mudah jika pelaku usaha juga lebih mementingkan kebutuhan dalam negeri. Jika kondisi ini belum juga stabil maka, ada 2 cara yang akan dilakukan.
1. Melakukan pembayaran selisih harga oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) tanpa mengurangi good governance dari BPDPKS yang diberikan kepada produsen.
2. Penugasan kepada Bulog untuk melakukan distribusi minyak goreng curah ke masyarakat di pasar-pasar tradisional terutama minyak goreng yang berasal dari kawasan atau pelarangan ekspor bahan baku minyak goreng yang produsennya tidak memiliki jaringan distribusi.
”Bapak Presiden mengarahkan bahwa distribusi minyak goreng harga Rp14 ribu dilakukan dengan dua cara,” kata Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers secara daring, Selasa 26 April 2022.
Untuk produsen yang biasanya mengekspor dan tidak punya jaringan distribusi, Pemerintah akan memberikan penugasan kepada Bulog untuk melakukan distribusinya.
Ini jelas menguntungkan. ”Kebijakan ini ditempuh untuk menjaga kestabilan harga minyak goreng curah di masyarakat,” terangnya.
BACA JUGA:Kecipratan Rp 35 Juta Warga Wonogiri Bilang Begini ke Puan
Lalu kapan harga minyak goreng curah itu bisa mendekati Rp 14 ribu di pasar tradisional?.
Politisi Partai Gerindra Arief Poyuono menilai, semua kembali pada niat dan pergerakan dari Bulog. Koordinasi pasti dilakukan oleh Kemenko Airlangga Hartarto.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: