Kang Dedi Janjikan Insentif Rp10 Juta Bagi Nakes yang Berhasil Sembuhkan Pasien Kusta
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menghadapi tekan besar setelah Serikat Para Pekerja Pariwisata Jabar (SP3JB) mendesak upaya pemakzulan.-Istimewa-
JAKARTA, DISWAY.ID – Dedi Mulyadi, kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap masalah kesehatan masyarakat. Kali ini, pria yang akrab disapa KDM tersebut menjanjikan insentif sebesar Rp10 juta bagi tenaga kesehatan (nakes) yang berhasil merawat pasien kusta hingga sembuh total.
Janji ini disampaikan Kang Dedi saat mengunjungi Kantor Kecamatan Serang Baru yang tengah menangani kasus kusta.
BACA JUGA:Kamboja Rilis Korban Serangan Balasan Thailand: 1 Tewas, 5 Luka-luka
BACA JUGA:Perang Thailand vs Kamboja Memanas, KBRI Imbau WNI Jauhi Wilayah Perbatasan!
Ia menyatakan keprihatinannya terhadap stigma dan kurangnya perhatian terhadap penderita kusta, yang seringkali menyebabkan pasien enggan berobat atau putus di tengah jalan.
"Karena penyakitnya spesifik, maka pendampingan harus dilakukan secara serius. Saya tadi menjanjikan, jika pasiennya sembuh, pendampingnya saya beri bonus sebesar Rp10 juta,” ujar Dedi Mulyadi, dikutip Jumat, 25 Juli 2025.
KDM menyampaikan bahwa penanggulangan kusta membutuhkan keterlibatan tenaga pendamping yang aktif dan berkesinambungan. Setiap bidan atau perawat pendamping bertugas menangani lima pasien kusta, termasuk melakukan kunjungan rutin, memberikan edukasi, mendistribusikan obat, serta memotivasi pasien untuk disiplin minum obat.
BACA JUGA:Indonesia Targetkan Nol Penyakit Kusta Tahun 2030, Ini Kata Profesor UI Ahli Dermatologi
BACA JUGA:Indonesia Targetkan Nol Penyakit Kusta Tahun 2030, Ini Kata Profesor UI Ahli Dermatologi
“Karena penyakitnya spesifik, maka pendampingan harus dilakukan secara serius. Saya tadi menjanjikan, jika pasiennya sembuh, pendampingnya saya beri bonus sebesar Rp10 juta,” ujar Dedi Mulyadi.
Dana tersebut, lanjut Dedi, harus digunakan untuk pemenuhan kebutuhan gizi pasien selama masa pengobatan, seperti membeli telur, ikan, daging, dan minyak goreng. Setiap transaksi harus disertai bukti pembelanjaan dan diverifikasi langsung oleh bidan pendamping.
“Penggunaan anggarannya harus bisa dipertanggungjawabkan. Bukti pembelian disimpan, dan diverifikasi agar jelas bahwa bantuan benar-benar digunakan untuk pemulihan pasien,” tegasnya.
Dedi Mulyadi dikenal sebagai sosok politikus yang kerap melakukan blusukan dan memberikan bantuan langsung kepada masyarakat.
Program insentif ini menjadi salah satu bukti komitmennya dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya di bidang kesehatan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
