Agar Bisa Bersaing, MPR Sebut Produk Lokal Perlu Insentif
Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno menilai, solusi yang perlu dilakukan bukan hanya pembatasan impor, tetapi juga pemberian insentif kepada produsen dalam negeri.-Disway/Fajar Ilman-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Fenomena meningkatnya impor pakaian bekas dan maraknya tren thrifting membuat industri pakaian lokal kian terdesak.
Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno menilai, solusi yang perlu dilakukan bukan hanya pembatasan impor, tetapi juga pemberian insentif kepada produsen dalam negeri.
BACA JUGA:Dasco: Satu Korban dan Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Jalani Operasi di RS
BACA JUGA:Panduan Lengkap PPG Guru Daerah 3T 2025: Dari Lapor Diri hingga Uji Kompetensi
"Sekarang mungkin juga perlu dipertimbangkan adanya insentif-insentif yang diberikan agar barang jadi kita itu bisa bersaing," ujarnya kepada wartawan, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat 7 November 2025.
Ia menambahkan, permasalahan daya saing produk dalam negeri juga terjadi di sektor lain.
"Misalkan saja, kita membeli pipa baja atau plat baja dari Krakatau Steel, itu sama harganya dengan kita impor pipa baja langsung dari China. Jadi ada sesuatu hal yang perlu kita evaluasi dari aspek kebijakan industri kita," jelasnya.
Eddy menegaskan bahwa tujuan utama pemerintah adalah memperkuat hilirisasi dan industrialisasi.
BACA JUGA:Kesaksian Ozan Lihat Ciri-ciri Pelaku Peledakan SMAN 72 Jakarta, Ternyata...
BACA JUGA:Prabowo Tegaskan Tak Dikendalikan Jokowi, Wakil Ketua MPR: Presiden Punya Kewenangan Sendiri
"Karena tujuan kita kan satu, melakukan hilirisasi dan industrialisasi di mana memang perlu ada dukungan yang diberikan kepada industri dalam negeri," katanya.
Data menunjukkan, pada 2021 impor pakaian bekas tercatat sebesar 7 ton, sementara pada 2024 meningkat drastis menjadi lebih dari 3.000 ton.
Ia menegaskan pentingnya evaluasi terhadap masuknya barang-barang thrifting ke Indonesia.
"Kita harus melihat di mana kita bisa berkompetisi dari aspek produksi, barang-barang yang kita kenakan pakaian," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: