Trump Bantah Ingin Bertemu Presiden China: Dia Harus Undang, Saya Tak Ada Niat

Trump Bantah Ingin Bertemu Presiden China: Dia Harus Undang, Saya Tak Ada Niat

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berlakukan tarif perdagangan baru mencapai 47 persen untuk semua negara. --cna.id

WASHINGTON, DISWAY.ID-- Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara tegas membantah sedang mencari pertemuan puncak (summit) dengan Presiden China Xi Jinping.

Ia menyatakan hanya akan berkunjung ke China jika menerima undangan resmi dari Xi, yang menurut Trump telah diajukan. Selebihnya ia tidak memiliki ketertarikan untuk bertemu.

Trump menulis di platform Truth Social bahwa kabar mengenai niatnya berkunjung ke China demi bertemu Xi adalah berita palsu (fake news). 

BACA JUGA:Sengketa Maritim di Ambalat, Indonesia dan Malaysia Buka Peluang Kelola Bersama Blok

“Saya mungkin akan ke China, tapi hanya jika diundang oleh Presiden Xi, dan undangan itu sudah disampaikan. Jika tidak, saya tak berminat!” 

Pernyataan ini menegaskan bahwa Trump tidak menjadikan meeting bilateral sebagai prioritas diplomatik saat ini, meskipun diskusi tingkat staf antara AS dan China telah terjadi, terutama menjelang Konferensi APEC akhir Oktober hingga awal November 2025 di Korea Selatan.

Sejumlah analis menilai pernyataan ini menunjukkan keseimbangan diplomasi Trump dalam menjaga pintu untuk dialog tinggi, tapi menjaga wibawa politik dengan tidak terlihat “mengejar” Xi. 

Agenda Dagang dan Ketegangan AS‑China

Negosiasi dagang saat ini berlangsung intens di Stockholm, dengan tenggat hingga Agustus 12 untuk memperpanjang gencatan tarif sementara dan menghindari eskalasi tarif triple-digit antar dua ekonomi terbesar dunia.

BACA JUGA:Pernah Bertemu, PM Malaysia Anwar Ibrahim Akui Kenal Riza Chalid Tersangka Korupsi Minyak

Dalam kerangka itu, Trump menyebut China sebagai mitra “sulit”, sekaligus mengakui hubungan ekonomi yang besar yakni nilai perdagangannya mencapai lebih dari US$582 miliar pada 2024.

Meski negosiasi sedang berlangsung, Trump menegaskan bahwa kuncinya bukan siapa yang pertama tersenyum atau mengulurkan tangan, melainkan hasil konkret yang dicapai. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads