Ramai Pengibaran Bendera, Sinopsis One Piece: Kisah Petualangan Melawan Bajak Laut, Perompak, dan Kelompok Tiran
One Piece adalah kisah petualangan epik yang mengikuti seorang pemuda bernama Monkey D. Luffy, manusia karet yang bercita-cita menjadi Raja Bajak Laut.-Ini spoiler One Piece Episode 1112 -The Economic Times
Dua puluh dua tahun setelah kematian Roger, seorang anak laki-laki bernama Monkey D. Luffy memutuskan untuk menjadi bajak laut dan mencari One Piece agar ia bisa menjadi Raja bajak laut berikutnya.
"Pria yang menguasai segalanya di dunia ini adalah Gol D. Roger, sang Raja Bajak Laut."
Kata-kata terakhirnya di menara eksekusi adalah:
"Hartaku? Kalau kalian menginginkannya, akan kuberikan. Carilah! Aku tinggalkan semuanya di sana."
Kata-kata itu mengguncang dunia, mengirim banyak orang ke lautan, mengejar impian mereka, menuju Grand Line, demi mencari One Piece. Dan sejak saat itu, dimulailah era baru para bajak laut!
Berusaha menjadi bajak laut terhebat di dunia, pemuda bernama Monkey D. Luffy juga berlayar ke Grand Line demi mencari One Piece.
BACA JUGA:Fenomena Bendera One Piece Jelang Kemerdekaan, Begini Reaksi Pejabat dan Imbauan Waspada
Kontroversi Pengibaran Bendera One Piece
Namun, di tengah kisah penuh makna itu, ikon bajak laut One Piece—khususnya bendera tengkorak topi jerami—justru memicu kontroversi di Indonesia.
Menjelang HUT RI ke-80, seruan pengibaran bendera One Piece oleh sejumlah kelompok masyarakat menjadi viral. Ada yang menganggapnya sebagai bentuk kreativitas dan simbol perlawanan terhadap ketidakadilan, selaras dengan semangat cerita One Piece.
Namun, bagi pemerintah, hal ini dianggap menurunkan kehormatan bendera Merah Putih dan bahkan dapat dikategorikan sebagai pelanggaran hukum.
“Sebagai bangsa besar yang menghargai sejarah, sepatutnya kita semua menahan diri, dan tidak memprovokasi dengan simbol-simbol yang tidak relevan dengan perjuangan bangsa,” kata Menko Polkam Budi Gunawan.
Undang-undang melarang pengibaran bendera negara di bawah simbol apa pun—dan ini membuat penggunaan bendera One Piece sebagai pengganti atau saingan Merah Putih dinilai melanggar aturan.
Bahkan muncul anggapan bahwa ini adalah bentuk provokasi yang bisa merusak persatuan, terutama menjelang momen nasional yang sakral seperti 17 Agustus.
Di satu sisi, One Piece adalah fiksi yang penuh pesan moral: melawan penindasan, mengejar cita-cita, dan menghormati kebebasan.
Tapi di sisi lain, ketika simbol fiksi ini dibenturkan dengan realitas politik dan hukum negara, interpretasinya bisa berubah liar dan mengundang polemik.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
