Jika Digunakan dengan Bijak, THR Bisa untuk Bayar Utang
Kemnaker Terima 5.148 laporan hingga 29 April 2022--
JAKARTA, DISWAY.ID-Tunjangan hari raya (THR) merupakan bonus yang ditunggu-tunggu saat memasuki bulan Ramadan.
THR atau bonus di hari Raya ini sebenarnya bisa digunakan dengan bijak hingga untuk membayar utang.
Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Deni Ridwan pun menjelaskan cara mengelola THR agar bisa di konsumsi lebih lama, yakni dengan lebih memperhitungkan pengeluaran berdasarkan prioritas penggunaannya sesuai kebutuhan.
Masyarakat juga dapat menyisihkan untuk dana darurat, dapat juga untuk membayar utang jika ada. Sebaiknya gunakan uang THR secara bijak.
“Dalam piramida keuangan, kita harus mengutamakan keamanan keuangan terlebih dahulu, yaitu bahwa kita dapat mengelola penghasilan untuk dana darurat dan melunasi pinjaman konsumtif, serta asuransi,” imbuhnya, Kamis 28 April 2022.
BACA JUGA:Jumlah Uang Beredar di Masyarakat Tembus Rp7.810,9 Triliun pada Maret 2022
“Setelah itu kita baru meningkat pada kenyamanan keuangan, seperti mempersiapkan dana hari tua atau pensiun dan penghasilan pasif, serta distribusi kekayaaan (waris),” terang Deni.
Adapun, hal-hal yang merugikan masyarakat dalam menggunakan uang THR adalah belanja untuk lebaran yang tidak terukur, jadwal buka puasa bersama yang banyak hingga persiapan mudik yang berlebihan.
Menurut Head of Advisory & Financial Planning, Finansialku.com Rista Zwestika, cara mengelola THR agar berguna dengan bijak adalah;
“Pertama, list semua biaya kebutuhan untuk hari raya Idul Fitri. Kedua, alokasikan untuk kebutuhan dana darurat. Ketiga, bayar biaya atau kewajiban yang memang dikeluarkan setiap tahunnya. Terakhir, sisihkan untuk dana investasi atau tabungan untuk mempercepat pencapaian tujuan keuangan yang sudah dibuat,” ujarnya.
BACA JUGA:Transaksi Dagang Aset Kripto Sah Dikenakan PPN dan PPh
Sementara itu, Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Septriana Tangkary menyampaikan paparan terkait tips mengelola THR agar tidak jebol, yakni membuat catatan keuangan, utamakan kebutuhan, sisihkan untuk zakat dan sedekah.
“Dapat juga digunakan untuk berinvestasi, dana mudik membayar utang dan belanja untuk diri sendiri sesuai kemampuan,” tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: