3 Juta Rumah per Tahun Bukan Mimpi, Ini Strategi Kadin Dukung Pemerintah

JAKARTA, DISWAY.ID – Target ambisius pemerintah untuk membangun tiga juta unit rumah per tahun demi mewujudkan Indonesia Emas 2045 bukan sekadar mimpi.

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan siap turun tangan dengan berbagai strategi, mulai dari digitalisasi sektor konstruksi hingga pendampingan pelaku usaha, terutama UMKM dan pengembang rumah rakyat.

Hal ini ditegaskan oleh Wakil Ketua Umum Bidang Penguatan Potensi Daerah Kadin Indonesia, Wirawan, dalam pernyataannya di Jakarta International Expo (JiExpo) Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 2 Agustus 2025.

BACA JUGA:4 Hari Retret di Lembah Tidar, Kadin Mantapkan Konsolidasi untuk Cetak Pengusaha Pejuang

Menurutnya, transformasi pembangunan perumahan kini tak bisa lagi mengandalkan cara-cara konvensional.

Era digital telah menuntut lahirnya pendekatan baru yang lebih inovatif dan efisien, yaitu smart infrastructure atau infrastruktur cerdas.

“Smart infrastruktur ini sangat diperlukan sekali, karena ini menjawab tantangan kekinian. Smart infrastruktur adalah bagaimana kita berpikir secara digital, bagaimana kita mengonektivitas logistik secara digital, dan melakukan inovasi secara digital,” ujar Wirawan.

BACA JUGA:Krisis Global, Kadin Ungkap Langkah Strategis yang Pas untuk Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Sejalan dengan Visi Prabowo dan Asta Cita

Langkah strategis Kadin ini disebut sejalan dengan visi pembangunan Presiden Prabowo Subianto, yang menargetkan pembangunan tiga juta unit rumah setiap tahun.

Program ini merupakan bagian dari implementasi Asta Cita, delapan cita-cita pembangunan nasional yang menekankan pada kesejahteraan, keadilan sosial, dan peningkatan kualitas hidup rakyat Indonesia.

“Ini sekaligus membantu pencapaian Presiden Prabowo Subianto dalam mengimplementasikan Asta Cita,” tegas Wirawan.

BACA JUGA:Bahaya Semakin Kompleks, Kadin Indonesia Ajak Pengusaha Waspadai Ancaman Siber

Tak hanya soal teknologi, Kadin juga menyiapkan pendampingan menyeluruh bagi pelaku usaha, khususnya di sektor konstruksi dan perumahan rakyat.

Pendampingan ini mencakup dua aspek penting:

Sumber: