Media Korea Sebut Thijs Dallinga 'Bos Terakhir' Timnas Indonesia, Yussa Nugraha: Asal Usul Striker Bologna Ngak Jelas
Isu naturalisasi pemain keturunan Indonesia kembali mencuat setelah media Korea Selatan, NATE, mengulas kemungkinan striker Bologna, Thijs Dalinga memperkuat timnas Indonesia dalam round keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia-Tangkapan Layar Instagram@thijsdallinga-
Spekulasi ini semakin diperkuat oleh YouTuber Yussa Nugraha, yang mengungkapkan bahwa konfirmasi tentang asal-usul keturunan Thijs Dallinga perlu dilakukan baik oleh media ataupun sang pemain sendiri.
Masalah Rekam Jejak Internasional
BACA JUGA:Piala Kemerdekaan di Sumatera, Ajang Pemantapan Garuda Muda Jelang Piala Dunia U-17
BACA JUGA:PSG Tendang Donnarumma, Manchester United Siap Tampung Gantikan Andre Onana
Selain itu, ada masalah lain yang mungkin lebih sulit diatasi, yakni rekam jejak Dallinga bersama timnas Belanda U-21.
Dallinga telah tampil di Euro U-21 pada Juni 2023 ketika usianya sudah mencapai 22 tahun.
Berdasarkan regulasi FIFA, seorang pemain yang sudah tampil di kompetisi resmi untuk negara lain setelah usia 21 tahun tidak lagi memenuhi syarat untuk pindah kewarganegaraan.
Kasus serupa pernah dialami oleh kiper Martin Paes, yang sempat membela Belanda U-21 saat berusia 22 tahun, dan akhirnya PSSI harus mengajukan banding ke Court of Arbitration for Sport (CAS) untuk memungkinkan dirinya membela Indonesia.
Namun, tidak ada alasan yang sama pada kasus Thijs Dallinga yang bisa dijadikan dasar hukum, membuat proses naturalisasi ini terbilang lebih sulit.
BACA JUGA:Bangga! 9 Pemain Timnas Indonesia Berkiprah di Liga Top Eropa
BACA JUGA:Indra Sjafri Jadi Pelatih Timnas Indonesia SEA Games 2025, Bung Towel: Pilihan Menpora atau PSSI?
Komitmen dan Proses Naturalisasi
Meski demikian, isu ini semakin mendapat perhatian setelah PSSI menyatakan bahwa proses naturalisasi pemain keturunan untuk timnas Indonesia akan diproses pada Agustus 2025.
PSSI menegaskan bahwa mereka hanya akan mengejar pemain yang benar-benar memiliki komitmen untuk membela Indonesia, dan bukan sekadar pelarian karena gagal masuk timnas negara asalnya.
Erick Thohir, Ketua Umum PSSI, menyatakan bahwa naturalisasi bukan sekadar urusan cinta-cintaan, melainkan proses yang sangat selektif, berbasis pada kebutuhan tim dan kesiapan administratif.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: