Koperasi Merah Putih: Kekuatan Baru
Ilustrasi Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. -dok. disway-
Fasilitas minimal mencakup ruang administrasi, pemeriksaan ibu dan anak, dewasa dan lansia, serta ruang pemberdayaan masyarakat, seringkali memanfaatkan Puskesmas Pembantu (Pustu) atau Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) yang sudah ada.
Hebatnya lagi, klinik ini terintegrasi dengan sistem BPJS Kesehatan dan program-program pemerintah lainnya. Seperti Program Rujuk Balik. Sehingga memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak.
Bahkan, bagi masyarakat yang tinggal di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar), klinik ini juga tersedia.
Aji memastikan fasilitas minimal di klinik 3T mencakup ruang administrasi dan pemeriksaan. Yang terpenting, layanan preventif dan promotif tidak dikenakan biaya. Termasuk bagi mereka yang belum memiliki BPJS.
Ini adalah bukti komitmen pemerintah untuk memastikan akses kesehatan yang merata di seluruh Indonesia.
Konektivitas dan Literasi Digital untuk Semua
Di era digital, infrastruktur komunikasi menjadi tulang punggung setiap program Pembangunan. Tak terkecuali Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP/KKMP).
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memegang peranan krusial dalam memastikan program ini berjalan mulus. Khususnya aspek konektivitas dan literasi digital.
Dukungan Komdigi diwujudkan melalui penggabungan koneksi internet berkecepatan tinggi dengan pelatihan digital berjenjang bagi pengelola koperasi desa.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, memastikan ketersediaan jaringan digital yang andal dan merata di wilayah prioritas KDMP.
Ini untuk memperkuat literasi digital melalui pelatihan SDM koperasi secara sistematis.
"Pendampingan ini berjalan kolaboratif bersama komunitas digital lokal dan dinas komunikasi daerah agar sesuai kebutuhan tiap desa," kata Meutya.
Komdigi juga akan rutin melakukan audit jaringan untuk mengantisipasi lonjakan trafik dan peningkatan kebutuhan data, menjamin kualitas layanan yang prima.
Kolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM telah dimulai untuk mengintegrasikan Digitalent Academy, platform pelatihan digital Komdigi ke dalam super apps koperasi yang tengah dikembangkan.
Contoh keberhasilan awal program ini terlihat di Klaten Jawa Tengah. Sebanyak 379 desa dan 26 kecamatan telah terhubung dengan jaringan fiber optik dan Optical Distribution Point (ODP). Program ini menghilangkan area blankspot dan mencapai cakupan 4G 100 persen di wilayah permukiman.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: