NDRC: Lembaga Arbitrase Sepak Bola Andalan FIFA dan PSSI
National Dispute Resolution Chamber (NDRC) menjadi salah satu lembaga arbitrase yang menangani permasalahan persoalan antara klub, pelatih, dan pemain-disway.id/Dimas Rafi-
"Sebenarnya ada tiga tipe sengketa yang bisa kami selesaikan, yaitu tunggakan gaji, training compensation, dan solidarity mechanism," ungkap Togi.
"Dari tiga sifat sengketa itu, hampir 100 persen berhubungan dengan tunggakan gaji, walau tidak sepenuhnya gaji, ada yang kompensasi-kompensasi dari kontrak. Jadi dari 200 putusan tersebut, seluruhnya soal tunggakan gaji," sambungnya.
Togi menjelaskan, jangka waktu penyelesaian sengketa melalui NDRC pada umumnya berkisar antara tiga hingga enam bulan.
"Sederhananya, pemain atau kuasanya, atau pelatih, atau klub bisa mengajukan permohonan ke NDRC melalui e-mail dengan melampirkan bukti. Semua proses document based dan online. Karena tujuannya memberi perlindungan dan kepastian hukum, semua proses di NDRC itu gratis," paparnya.
Prosedurnya dimulai dengan penyampaian pengaduan melalui email kepada NDRC Indonesia, disertai semua bukti terkait, yang selanjutnya diproses tanpa biaya.
"Setelah permohonan itu dimasukkan, akan diminta tanggapan dari pihak pemohon. Lalu ada sidang NDRC, kemudian dikeluarkan putusannya. Jadi itu sederhananya," jelas Togi
"Kurang lebih proses (penyelesaian sengketa) 3-6 bulan, itu yang sedang kami usahakan untuk dipercepat supaya ekosistem sepak bolanya sehat. Biasanya masalah muncul ketika liga hampir berakhir, jadi kami berupaya mempercepat penyelesaian sebelu musim baru bergulir," tambah dia.
BACA JUGA:Erick Thohir Tegaskan Fokus PSSI Bangun Sepak Bola dari Akar Rumput
Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir menegaskan pembentukan NDRC merupakan bagian integral dari inisiatif federasi.
Ini bertujuan untuk memastikan adanya mekanisme checks and balances dalam sengketa sepak bola yang melibatkan pemain dan klub, serta sengketa yang terjadi di antara klub itu sendiri.
"Kita mendorong keseimbangan ekosistem yang kita bentuk, termasuk (lewat) NDRC ini. NDRC sebagai check and balance ketika ada isu soal pemain dengan klub, klub dan klub, juga lain-lainnya," terang Ercik.
"Itu kenapa kami mendorong NDRC. Ini baru 5 di dunia (yang diakui FIFA). Kita patut bangga. Ini komitmen membangun ekosistem, dan putusan NDRC ini wajib diikuti," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: