Respons Dana Abadi, Lalu Ingatkan Pemerintah Perbaiki Distrubusi dan Efisiensi Belanja Pendidikan
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani.-Parlementaria-
Di samping dari itu, Ketua DPW PKB Nusa Tenggara Barat (NTB) itu menegaskan bahwa anggaran 20 persen untuk pendidikan bukan hanya sekadar angka, melainkan bentuk nyata komitmen negara dalam membangun kualitas sumber daya manusia yang unggul, kompetitif, dan berdaya saing global.
"Pernyataan Menteri keuangan Ibu Sri Mulyani, tetap harus dimaknai sebagai dorongan untuk melakukan reformasi menyeluruh dalam tata kelola anggaran pendidikan. Jangan sampai anggaran besar justru tidak berdampak pada capaian mutu yang kita harapkan," katanya.
BACA JUGA:Prabowo-Gibran Janjikan Dana Abadi Pesantren Jika Menang Pilpres 2024
Lalu Hardian menyatakan Komisi X DPR RI juga akan mendorong pemerintah, khususnya Kemendikdasmen, Kemendiktisaintek, Kementerian Agama serta lembaga-lembaga lain yang mengemban 20 persen anggaran pendidikan untuk melakukan penajaman skala prioritas.
Menurutnya, belanja pendidikan harus menyentuh langsung kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan para pendidik.
Program seperti penguatan pendidikan karakter, transformasi kurikulum, perluasan pendidikan vokasi, peningkatan literasi dan numerasi, serta penyediaan infrastruktur pendidikan, transformasi sistem pendidikan nasional yang adaptif, harus menjadi fokus utama.
BACA JUGA:Dukung Kepentingan Mitra dan Masyarakat, PT GoTo Inisiasikan 'Dana Abadi' Sebesar Rp 3,1 Triliun
Untuk itu, Lalu Hardian menyatakan Komisi X DPR RI siap bersinergi dengan Kementerian Keuangan, Kementerian/Lembaga terkait maupun Pemerintah Daerah, untuk memastikan anggaran pendidikan dikelola secara akuntabel, efisien, dan berdampak nyata," kata Lalu.
"Dalam fungsi pengawasan dan anggaran, Komisi X DPR RI akan terus mendorong transparansi dan akuntabilitas penggunaan anggaran, serta mendukung kebijakan yang berbasis data, evidence-based policy, dan kebutuhan riil di lapangan," sebut dia.
Terakhir, Lalu Hardian menyampaikan bila pendidikan adalah tanggung jawab bersama.
Dia mengingatkan semua pihak untuk tidak menyia-nyiakan peluang emas dari bonus demografi dan kemajuan teknologi.
"Oleh karena itu, setiap rupiah anggaran pendidikan, harus digunakan untuk menciptakan generasi Indonesia yang cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi masa depan," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: