Wamenekraf Bantah Terlibat dalam Penggarapan Film Merah Putih One for All, Tapi Akui Sempat Beri Masukan

Wamenekraf Bantah Terlibat dalam Penggarapan Film Merah Putih One for All, Tapi Akui Sempat Beri Masukan

Wamenekraf, Irene Umar, tegas membantah adanya dukungan dana maupun fasilitas dari pemerintah untuk produksi film animasi 'Merah Putih One for All'-Istimewa-

JAKARTA, DISIWAY.ID - Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar, dengan tegas membantah adanya dukungan dana maupun fasilitas dari pemerintah untuk produksi film animasi 'Merah Putih One for All'. 

Pernyataan ini menyusul polemik yang berkembang di masyarakat mengenai kualitas film yang dinilai tidak sebanding dengan biaya produksi yang disebut-sebut mencapai Rp6,7 Miliar .

BACA JUGA:Sutradara 'Jumbo' Ryan Adriandhy Beri Tanggapan Atas Kritik Film Merah Putih: One for All

BACA JUGA:Film Animasi Merah Putih: One for All Banjir Kritik, Hanung Bramantyo Pasang Badan!

"Namun kami tidak memberikan bantuan finasial dan tidak memberikan fasilitas promosi. Apabila kurang jelas, feel free untuk ditanyakan ya. terima kasih untuk semangat teman-teman yang ingin industri animasi dan film untuk terus maju," ucapnya dalam keterangan resmi yang diterima oleh Disway.id, Senin 11 Agustus 2025.

Meskipun menepis keterlibatan pendanaan, Irene Umar membenarkan bahwa pihak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sempat menerima audiensi dari tim produksi film 'Merah Putih One for All'.

Dalam pertemuan tersebut, pihaknya memberikan sejumlah masukan terkait aspek teknis, pengembangan cerita, hingga penampilan karakter dalam film.

"Sedikit berbagi: Saya sendiri menerima audiensi tim produksi film beberapa waktu yang lalu di mana saya menyampaikan beberapa masukan dari saya termasuk yang technical terkait cerita karakter looks and feels, trailer, dan lain-lain,” kata Irene.

BACA JUGA:Picu Kontroversi! Segini Biaya Produksi Film Animasi Merah Putih One For All, Bikin Netizen Melongo

"Hal ini selalu saya lakukan di setiap audiensi dengan semua pihak agar bisa mendengar langsung dari pelaku industri dan memberikan feedback berdasarkan pengalaman saya," sambung Irene. 

Irene menambahkan bahwa masukan tersebut merupakan bagian dari fungsi Kemenparekraf untuk mendukung pengembangan industri kreatif di tanah air.

Polemik film 'Merah Putih One for All' mencuat setelah trailer dan posternya dirilis ke publik. Banyak warganet yang mengkritik kualitas animasi dan desain visualnya, yang dianggap tidak mencerminkan anggaran produksi yang fantastis. 

Hal ini memicu spekulasi mengenai sumber pendanaan film tersebut, dengan sebagian kalangan menduga adanya keterlibatan dana pemerintah.

BACA JUGA:Telan Rp6,7 Miliar, Animasi Merah Putih: One For All Dicibir Netizen, Kalah Menarik dari Anime Jepang

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads