Amerika Murka! Iran–Irak Kompak Buat Perjanjian Keamanan Negara
Petinggi dewan keamanan Iran, Ali Larijani, Senin (11/8/2025) melakukan kunjungan ke Irak untuk menandatangani perjanjian keamanan antara kedua negara.-IRNA-
WASHINGTON, DISWAY.ID-- Ketegangan Washington–Baghdad–Teheran kembali memanas. Pernyataan tegas pejabat Iran dan Irak soal kedaulatan negara langsung memantik reaksi keras politisi Amerika.
Pemimpin kedua negara tersebut meneken perjanjian keamanan. Dalam perjanjian tersebut, menekankan prioritas keamanan untuk rakyat Iran sekaligus Irak.
Joe Wilson, anggota Kongres AS dari Partai Republik, menuding perjanjian itu menunjukkan bahwa pemerintahan Irak sedang “menyerahkan kendali” kepada milisi pro-Iran yang sebelumnya dituding menyerang warga AS.
BACA JUGA:Lebanon Ancam Hizbullah, Letakkan Senjata atau Ditindak Tegas
Bahkan pejabat tinggi Iran dan Irak menegaskan bahwa mereka adalah negara berdaulat dan “tidak akan tunduk pada kebijakan negara mana pun.”
Pesan ini dibaca banyak pihak sebagai sindiran langsung ke Washington, yang selama bertahun-tahun menancapkan pengaruh militer dan politik di kawasan.
Sikap kompak ini memicu reaksi panas di Capitol Hill. Joe Wilson, anggota DPR AS dari Partai Republik, lewat akun X (Twitter) menyoroti pertemuan National Security Adviser Irak dengan mitranya dari Iran.
Ia menuding pemerintah Irak tengah mengupayakan undang-undang yang “memberikan milisi pro-Iran kendali penuh atas negara”.
“Ini milisi yang kemarin saja disebut Departemen Luar Negeri AS sebagai pihak yang menyerang warga Amerika. Tapi anehnya, pajak rakyat AS tetap dikucurkan miliaran dolar untuk Irak dengan alasan memerangi terorisme,” tulis Wilson.
Politisi senior Partai Republik itu juga menegaskan bahwa Donald Trump dan Kongres Republik tidak akan membiarkan “penipuan” ini berlanjut.
“Saya bersyukur pada Trump yang selalu mengutamakan Amerika,” tambahnya.
BACA JUGA:Negosiasi Traktat Polusi Plastik PBB Gagal Sepakat di Jenewa 2025
Diketahui, sejak invasi AS ke Irak pada 2003, hubungan Washington–Baghdad selalu berada di posisi tarik ulur antara kemitraan dan kecurigaan. Irak secara geopolitik berada di posisi unik. Pihaknya menjadi sekutu militer AS sekaligus mitra erat Iran, yang notabene adalah rival utama Washington di kawasan.
Milisi pro-Iran, seperti yang disebut Wilson, memegang peran penting di Irak, baik dalam operasi keamanan maupun politik. Namun, bagi AS, kelompok ini sering dipandang sebagai ancaman langsung terhadap pasukan dan kepentingan Amerika di Timur Tengah.
Sementara pertemuan Iran-Irak sendiri berlangsung Senin (11/8/2025). Kepala Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, Ali Larijani, tiba di Bagdad untuk menandatangani perjanjian keamanan antara kedua negara.
Media pemerintah Iran melaporkan, kunjungan ini juga menjadi bagian dari rangkaian tur regional Larijani yang mencakup Lebanon.
“Irak adalah teman dan tetangga kami, dan kami memiliki hubungan dagang yang erat,” ujar Larijani, dikutip dari kantor berita resmi IRNA.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
