Lebanon Ancam Hizbullah, Letakkan Senjata atau Ditindak Tegas
Pasukan Isarel masuk wilayah Lebanon pada Senin 30 September lalu untuk melakukan operasi darat ‘terbatas’ terhadap Hizbullah.-tangkapan layar X@trt-
BEIRUT, DISWAY.ID-- Pemerintah Lebanon semakin menegaskan tekadnya untuk memonopoli senjata di tangan negara, dengan ancaman tegas terhadap Hizbullah jika kelompok tersebut terus menolak menyerahkan senjatanya.
Anggota parlemen dari Tektal al-Jumhuriyyah al-Qawiyyah, Razi al-Haj, menyatakan bahwa jika Hizbullah tetap "berkeras kepala" dan tidak menyerahkan senjatanya, militer Lebanon akan bertindak "tegas dan menentukan" untuk menerapkan keputusan tersebut.
Pernyataan ini menandai eskalasi tekanan terhadap Hizbullah, yang selama ini menolak desakan untuk mendemilitarisasi, di tengah intervensi asing dan tekanan domestik yang meningkat.
BACA JUGA:Prabowo Kembali Ungkit 'Serakahnomics' dalam Pidato Kenegaraan
Latar Belakang Konflik
Keputusan pemerintah Lebanon pada awal Agustus 2025 untuk meminta militer menyusun rencana mendemilitarisasi Hizbullah dan kelompok bersenjata lainnya memicu reaksi keras dari kelompok tersebut.
Hezbollah, bersama dengan sekutunya Amal, menyatakan bahwa mereka akan "mengabaikan" keputusan tersebut, dengan tuduhan bahwa pemerintah hanya menjalankan "diktat" Amerika Serikat.
Namun, Razi al-Haj, dalam wawancara dengan LBCI pada 14 Agustus 2025, menegaskan bahwa keputusan ini adalah "keputusan kedaulatan" yang harus dihormati dan diterapkan oleh semua pihak.
Al-Haj juga mengkritik intervensi asing, termasuk dari Iran, yang dianggapnya "tidak pantas" dalam urusan dalam negeri Lebanon.
Ia menyinggung kunjungan Sekretaris Dewan Tertinggi Keamanan Nasional Iran, Ali Larijani, yang diduga mencampuri isu disarmament Hizbullah, dengan mengatakan bahwa "setiap pihak asing yang ikut campur akan mendapatkan jawaban yang sama."
BACA JUGA:Negosiasi Traktat Polusi Plastik PBB Gagal Sepakat di Jenewa 2025
Ancaman Tegas terhadap Hizbullah
Pernyataan al-Haj tidak main-main. Ia menegaskan bahwa jika Hizbullah tetap menolak menyerahkan senjatanya, militer Lebanon akan bertindak "hassiman wa haziman" (tegas dan menentukan).
"Tidak ada pilihan lain selain pilihan negara," tegasnya, sambil menyerukan agar Hezbollah beroperasi di bawah payung konstitusi Lebanon.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: