bannerdiswayaward

B. Braun Indonesia Tanam 500 Pohon di Pegunungan Sanggabuana, Dukung Konservasi Alam Nasional

B. Braun Indonesia Tanam 500 Pohon di Pegunungan Sanggabuana, Dukung Konservasi Alam Nasional

B. Braun Indonesia Tanam 500 Pohon di Pegunungan Sanggabuana, Dukung Konservasi Alam Nasional---Dok. Istimewa

JAKARTA, DISWAY.ID - B. Braun Indonesia, perusahaan teknologi medis asal Jerman, mempertegas komitmennya terhadap pelestarian lingkungan melalui kegiatan penanaman 500 pohon endemik di kawasan Pegunungan Sanggabuana, Karawang.

Aksi ini merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) sekaligus menyambut Hari Konservasi Alam Nasional yang diperingati setiap 10 Agustus.

Lebih dari 100 karyawan B. Braun Indonesia ikut serta secara sukarela dalam kegiatan tersebut. Selain menanam bibit pohon, para relawan juga melakukan pembersihan jalur pendakian di sekitar kawasan hutan.

Adapun jenis pohon yang ditanam meliputi puspa, rasamala, beringin, salam, picung, afrika, aren, durian, petai, jengkol, kecapi, hingga trembesi.

Pohon-pohon ini dipilih karena memiliki manfaat ekologis tinggi sekaligus mendukung ketahanan pangan masyarakat lokal.

BACA JUGA:Silfester Matutina Tak Hadir di Sidang PK, PN Jaksel Tegaskan Eksekusi Jadi Kewenangan Kejaksaan

Komitmen untuk Masa Depan yang Lebih Hijau

Presiden Direktur B. Braun Indonesia, Rainer Ruppel, menegaskan bahwa menjaga keseimbangan alam adalah tanggung jawab bersama.

"Kami ingin menginspirasi langkah nyata dalam pelestarian hutan yang menjadi sumber kehidupan bagi satwa liar dan masyarakat. Partisipasi aktif karyawan kami mencerminkan semangat kolaboratif untuk masa depan yang lebih hijau,” ujarnya.

Ia menambahkan, B. Braun Indonesia juga mendorong karyawan untuk berkontribusi melalui kegiatan kerelawanan, khususnya di bidang lingkungan.

Sanggabuana, Habitat Satwa Langka

Pegunungan Sanggabuana sendiri memiliki luas 16.500 hektar dan menjadi rumah bagi 477 spesies satwa liar, termasuk 47 satwa dilindungi serta 248 spesies yang masuk daftar merah IUCN (International Union for Conservation of Nature).

BACA JUGA:Komisi VIII DPR RI Dukung Pengusutan Kasus Korupsi Kuota Haji hingga Tuntas

Beberapa di antaranya bahkan berstatus sangat terancam punah, seperti Owa Jawa, Lutung Jawa, Surili, Kukang Jawa, dan Monyet Ekor Panjang yang hidup di Blok Dindingari. Namun, hilangnya pohon pakan alami akibat alih fungsi lahan membuat upaya rehabilitasi hutan semakin mendesak.

Pendiri Sanggabuana Conservation Foundation, Bernard Triwanarta Wahyu Wiryanta, mengapresiasi langkah B. Braun Indonesia.

“Penanaman 500 pohon ini adalah kontribusi nyata dalam memperbaiki ekosistem hutan Sanggabuana. Selain nilai ekologis, jenis pohon yang ditanam juga bermanfaat langsung bagi masyarakat sekitar,” ujarnya.

Komitmen Jangka Panjang

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads