bannerdiswayaward

Bisakah Infeksi Cacingan yang Didalami Raya Menjalar Sampai ke Otak? Simak Penjelasan Dokter Ahli

Bisakah Infeksi Cacingan yang Didalami Raya Menjalar Sampai ke Otak? Simak Penjelasan Dokter Ahli

Dokter Ahli Parasitologi, dr. Robiatul Adawiyah menyebut kasus cacing parasit yang menjalar ke otak pada Raya, bocah asal Sukabumi, sangat jarang terjadi-istockphoto-

JAKARTA, DISWAY.ID - Kasus meninggalnya Raya, bocah 4 tahun di Sukabumi akibat infeksi cacing yang parah, menggugah keprihatinan publik.

Kisah tragis ini juga menimbulkan pertanyaan krusial: bagaimana infeksi cacing yang biasanya terjadi di usus bisa menyebar hingga ke organ vital seperti paru-paru dan otak?

BACA JUGA:Bocah Raya Meninggal Akibat Tubuh Dipenuhi Cacing, Ahli Medis Ungkap Faktor Risiko dan Bahaya Tersembunyi!

BACA JUGA:Tara Budiman Lari 17 KM, Rayakan Kemerdekaan dengan Aksi Memungut Sampah

​Untuk menjawab pertanyaan tersebut, tim Disway.id menghubungi Dr. Robiatul Adawiyah, M.Biomed, Sp.ParK(K), seorang ahli parasitologi.

Menurutnya, kondisi yang dialami Raya sangat jarang terjadi, tetapi bukan mustahil, terutama pada kasus infeksi cacing yang sangat parah.

​Cacingan yang Menyerang Otak: Sebuah Komplikasi Langka

​Dr. Robiatul menjelaskan bahwa cacingan yang paling umum pada anak-anak adalah ascariasis, yang disebabkan oleh cacing gelang (Ascaris lumbricoides).

BACA JUGA:Balita di Sukabumi Meninggal Tragis dengan Perut Keluar Cacing Hidup, DPR: Program Sosial Harus Merata!

Siklus hidup cacing ini biasanya terbatas di saluran pencernaan. Namun, dalam kondisi tertentu, cacing bisa bermigrasi.

​"Pada kasus infeksi masif, di mana jumlah cacing sangat banyak, mereka bisa menyumbat usus. Saat itulah mereka mulai mencari jalan keluar, baik naik ke lambung dan keluar melalui mulut atau hidung, maupun mencoba menembus dinding usus," ujar Dr. Robiatul saat dihubungi Disway.id, Kamis 21 Agustus 2025.

Selain itu, larva cacing juga memiliki siklus migrasi yang dikenal sebagai siklus Loeffler. Larva yang menetas di usus akan masuk ke aliran darah, kemudian menuju paru-paru.

Di sana, mereka berkembang, naik ke tenggorokan, dan ditelan kembali untuk kembali ke usus.

"Jika jumlah larva sangat banyak, mereka bisa saja tersesat ke organ lain, termasuk otak. Ini adalah komplikasi langka yang sangat berbahaya," tuturnya.

Gejala dan Bahaya Komplikasi

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads