Heboh! Beredar Dugaan Akun Ahmad Sahroni di X, Sempat Buat Cuitan Menohok, Asli atau Palsu?

BACA JUGA:Malam Ricuh, Siang Ini Gedung DPR Masih Dijaga Ketat Aparat: Jakarta Belum Kondusif

Sejam kemudian, akun yang mengaku-ngaku pria yang dikenal crazy rich Tanjung Priuk menuliskan cuitan yang berbunyi: "Kalau kecewa sama saya, ya hadapi saya .. Jangan tempat tinggal saya dan barang2 keluarga saya !!!"

Kemudian akun itu juga menambahkan cuitan lainnya, dengan menuliskan kata-kata, "Ya Allah.. kenapa jadi sampai ky gini."

Tak berhenti di situ, akun yang baru dibuat Agustus 2025 itu juga kembali menuliskan status, "Saya, Ahmad Sahroni. Dengan ini tidak menerima penjarahan dan akan membawa hal ini ke ranah hukum."

Dari tangkapan layar yang beredar di X itu, akun @SahroniNasdem kembali menuliskan keresahan hatinya.

BACA JUGA:Uya Kuya Sebar Video Setuju Kenaikan Tunjangan DPR Dibatalkan, Netizen: Udah Digeruduk Baru Kalem!

"Hanya bisa berserah kepada Allah akan mengganti dengan yang lebih baik," tulis akun itu dengan membubuhi sebuah emoji sedih.

"Belum pernah merasa sekehilangan ini," tambah akun itu.

Berdasarkan pantau tim Disway di akun tersebut pukul 15.22 WIB, cuitan-cuitan yang sempat dituliskan itu sudah hilang atau terhapus.

Hanya saja, akun @SahroniNasdem termonitoring membuat pernyataan sikap permohonan maaf kepada rakyat.

BACA JUGA:AKHIRNYA! PAN Nonaktifkan Eko Patrio dan Uya Kuya dari DPR RI

Akun itu juga mengaku tak bisa kembali ke Indonesia untuk saat ini karena alasan menjaga diri dan keluarga.

"Untuk seluruh rakyat Indonesia, saya minta maaf yang sebesar-besarnya atas ucapan yang telah saya lontarkan.

"Saya dengan penuh kerendahan hati, tidak akan mengulangi dan akan memperbaiki. Untuk permintaan agar saya kembali ke tanah air, mohon maaf belum bisa saya penuhi. Karena saya harus menjaga keamanan diri dan keluarga saya," tulis akun itu yang dilihat terposting sejak enam jam lalu.

Dan cuitan terakhirnya terlihat merespons sikap tegas DPP NasDem yang melakukan pencopotan terhadap jabatan dan status kader di partai tersebut.

Sumber: