Gelar Aksi di DPR, Mahasiswa Tuntut Reformasi Struktural Pemerintahan
Buntut kerusuhan yang terjadi pada bulan Agustus dan September 2025, Tim Lembaga Nasional Hak Asasi Manusia (LNHAM) Pencari Fakta Kerusuhan Agustus dan September 2025 akan memanggil sejumlah pihak serta ahli.-Disway/Fajar Ilman-
Sementara itu, rakyat keil yang berjuang bertahan hidup dengan cepat dipenjara.
Represifitas aparat pun semakin menonjol. Kasus tewasnya Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online yang dilindas kendaraan Brimob saat demonstrasi di Jakarta, menjadi simbol paling tragis bahwa aparat telah berubah dari pelindung rakyat menjadi alat represi kekuasaan.
GMNI menegaskan, profesionalitas aparat penegak hukum tidak bisa lagi ditawar.
"Polisi, jaksa, dan hakim harus menjadi pelindung rakyat, bukan penjaga kepentingan oligarki," tegasnya.
Melalui Aksi Damai ini, GMNI menyerukan beberapa point
BACA JUGA:Perempuan Juga Bisa Melawan! Massa Pink Kepung DPR, Soroti Kekerasan Negara
BACA JUGA:Angota Brimob yang Lindas Affan Kurniawan Jalani Sidang Kode Etik
1.GMNI Menegaskan Sikap Bahwa Bangsa Indonesia harus tetap menjunjung tinggi Persatuan dan Kesatuan sebagai sesama anak bangsa dalam menghadapi berbagai dinamika dan gejolak yang terjadi.
2. GMNI menuntut Pemerintahan Indonesia dibawah Presiden Prabowo Subianto segera meruntuhkan ketidakadilan Struktur Ekonomi dan
segera mengembalikan kepada Prinsip Ekonomi Pancasila.
3. GMNI Menegaskan Sikap Bahwa Negara harus segera meruntuhkan Ketidakadilan Struktur Sosial dan segera mengembalikan kepada prinsip Sosialisme Indonesia.
4. GMNI Menegaskan sikap bahwa Negara harus meruntuhkan ketidakadilan struktur Hukum dan Politik untuk segera mengembalikan kepada prinsip Negara
Hukum yang berlandaskan pada Demokrasi (Contituional democracy).
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
