'Taubat Nasional' Jadi Seruan Kardinal Suharyo untuk Perbaiki Bangsa
Kardinal Ignatius Suharyo menyerukan perlunya 'Taubat Nasional' kepada seluruh elemen bangsa sebagai upaya memperbaiki kondisi Tanah Air belakangan ini-Disway.id/Candra Pratama-
JAKARTA, DISWAY.ID -- Kardinal Ignatius Suharyo menyerukan perlunya 'Taubat Nasional' kepada seluruh elemen bangsa sebagai upaya memperbaiki kondisi Tanah Air yang belakangan ini cukup mengkhawatirkan: aksi demonstrasi hingga kericuhan.
Kardinal Suharyo menegaskan, bangsa Indonesia harus berani mengakui kelemahan dan kesalahan yang ada. Terutama tiga pilar negara--eksekutif, legislatif dan yudikatif.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Kompol Cosmas Kaju Gae Dipecat Tidak Hormat Imbas Rantis Brimob Lindas Ojol!
BACA JUGA:Wonderkid LAFC 'Adrian Wibowo' Dipanggil Timnas Indonesia, Erick Thohir: Tidak Perlu Naturalisasi
"Seperti dikatakan oleh teman teman ini, ini bisa berkaitan dengan legislatif. Seperti apa legislatif itu, yudikatif, eksekutif, kita di mana pilar untuk demokrasi itu," ujarnya, Rabu, 3 September 2025.
"Dibuka kartunya, diakui kesalahannya, karena kalau kita menyangkal kita tidak akan ke mana mana," sambung Suharyo.
Dia menekankan pentingnya kejujuran dan pengakuan atas kesalahan sebagai langkah awal menuju pemulihan bangsa. Tanpa itu, menurutnya, Indonesia akan kehilangan arah.
"Diakui, dan marilah kita melakukan tobat Nasional, itu kata yang menurut saya sekarang ini paling perlu, karena kalau tidak, ya enggak tahu kita ini mau ngapain," ungkapnya.
BACA JUGA:Kelar Dinaturalisasi, Miliano Jonathans Diusahakan Siap Main Lawan Taiwan dan Lebanon
Suharyo mengatakan bahwa kritik dan usulan membangun dari kalangan akademisi, tokoh masyarakat, serta kelompok sipil sering kali tidak lebih dari sekedar wacana. Dia pun meragukan apakah para permbuat kebijakan benar-benar mendengar aspirasi publik.
"Permintaan saya tolong pemikiran gagasan usul, khususnya dari para akademisi yg tidak mempunyai kepentingan apa pun, moga moga kami saya yakin tidak mempunyai kepentingan apa pun, selain mencintai tanah air," tuturnya.
"Tolong lah itu didengar dipertimbangkan, dan sungguh sungguh dipikirkan bersama sama dengan mengundang tokoh-tokog yang sungguh tidak mempunyai kepentingan apa pun selain untuk kebaikan negeri ini," tambahnya menutup.
Sebelumnya, sejumlah tokoh nasional yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa (GNB) menyampaikan 5 pesan kebangsaan untuk menyikapi situasi Republik Indonesia belakangan ini: aksi demonstrasi hingga kericuhan.
BACA JUGA:Viral Baraccuda Brimob Lindas Driver Ojol Saat Bubarkan Massa Demo DPR
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
