Soal Penerapan Darurat Militer di Indonesia, Dudung Abdurrachman: Belum, Masih Terlalu Jauh

JAKARTA, DISWAY.ID - Penasihat Khusus Presiden Bidang Urusan Pertahanan Nasional, Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman menanggapi soal penerapan darurat militer di Indonesia.

Ia menyebut penerapan darurat militer di Indonesia saat ini masih terlalu jauh untuk dilakukan.

BACA JUGA:Aplikasi All Indonesia Resmi Berlaku, Penumpang Internasional Wajib Isi Ini

BACA JUGA:Geger Mayat Sekeluarga di Rumah Haji Sahroni Indramayu, Tak Ada Satupun Saksi yang Tahu

"Ya, menurut saya belum. Ya, menurut saya masih jauh lah kalau misalnya darurat militer langsung diterapkan," kata Dudung di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis, 4 September 2025.

Ia menegaskan, penerapan darurat militer tidak bisa dilakukan secara tiba-tiba. Ada tahapan yang harus dilalui, mulai dari tertib sipil, darurat sipil, hingga darurat militer

"(Penerapan darurat militer) tidak serta-merta langsung. Seperti waktu di Aceh itu kan tahapannya ada tertip sipil dulu, kemudian darurat sipil, baru darurat militer," imbuhnya.

BACA JUGA:Lamine Yamal Sesumbar Masuk Nominasi Ballon d'Or: Saya Masih 18 Tahun, Ini pencapaian Besar!

Ia menambahkan, jika wacana tersebut benar-benar muncul, pemerintah harus terlebih dahulu memprioritaskan skala ancaman yang ada.

“Menurut saya, kalau misalnya langsung darurat militer, pasti ada skala yang harus diprioritaskan,” ujarnya.

"Apabila itu pun dicanangkan pasti harus sesuai dengan keputusan DPR," sambung dia.

Sebelumnya, Wakil Panglima TNI, Jenderal Tandyo Budi Revita menegaskan pihaknya solid dan membantah adanya skenario menuju penetapan status darurat militer melalui berbagai kerusuhan dan penjarahan yang belakangan terjadi di berbagai wilayah Indonesia, khususnya Jakarta.

BACA JUGA:Helikopter PK-RGH Ditemukan Hancur, Tim SAR Evakuasi Korban di Tanah Bumbu

BACA JUGA:Tangis Kompol Cosmas Usai Dipecat dari Polri: Demi Tuhan, Saya Tak Ada Niat Mencelakakan

Sumber: