bannerdiswayaward

Tantangan Deteksi Dini Kanker Multiple Myeloma, Kemenkes Serukan Masyarakat Ikut Program CKG

Tantangan Deteksi Dini Kanker Multiple Myeloma, Kemenkes Serukan Masyarakat Ikut Program CKG

dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, Direktur Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,--Istimewa

JAKARTA, DISWAY.ID Multiple Myeloma (MM), salah satu jenis kanker darah yang tergolong langka di Indonesia, kini mulai mendapat perhatian serius dari pemerintah dan berbagai pihak terkait.

Berdasarkan data global, Indonesia menempati peringkat ke-19 untuk jumlah kasus kanker MM dengan sekitar 3.000 pasien baru setiap tahunnya.

Meski jumlahnya relatif kecil dibanding kanker lain seperti paru-paru, payudara, dan serviks, kanker MM tetap menjadi tantangan tersendiri karena sulitnya mendeteksi penyakit ini sejak dini.

Menurut dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, Direktur Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, jumlah kasus MM memang masih rendah dibanding kanker lain, namun bukan berarti penyakit ini diabaikan.

“Pemerintah tidak pernah mengesampingkan kanker jenis apa pun, termasuk Multiple Myeloma. Namun, karena kasusnya masih tergolong kecil, fokus utama kami tetap pada kanker yang lebih umum. Meski demikian, deteksi dini MM sangat menantang, karena gejalanya yang tidak khas dan sering terlambat terdiagnosis,” jelas dr. Siti Nadia.

BACA JUGA:IDAI Dukung Program Cek Kesehatan Gratis Prabowo, Minta Skrining Thalasemia Jadi Prioritas

Kesulitan Deteksi Dini dan Strategi Pemerintah

Gejala Multiple Myeloma kerap sulit dikenali pada tahap awal, berbeda dengan kanker payudara atau serviks yang sudah memiliki tanda khas.

Ini membuat diagnosis MM sering terlambat, sehingga pilihan pengobatan menjadi terbatas dan angka kesintasan pun rendah.

Padahal, menurut dr. Siti Nadia, kanker payudara misalnya, jika dideteksi dini di negara maju bisa mencapai angka kesintasan lima tahun hingga 80-90 persen, sementara di Indonesia masih sekitar 40-50 persen akibat banyak pasien yang datang di stadium lanjut.

Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah menggalakkan berbagai strategi pencegahan dan pengendalian kanker, termasuk Cek Kesehatan Gratis (CKG). 

"Memang belum ada, tapi pemerintah kan sekarang punya program CKG yang salah satunya juga mengikutsertakan pemeriksaan ginjal. Ini bisa menjadi salah satu awal untuk deteksi dini," katanya. 

BACA JUGA:Harapan IDAI untuk Program Cek Kesehatan Gratis Prabowo: Anak Indonesia Sehat Merata

Promosi dan edukasi kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat

Skrining dan deteksi dini pada enam jenis kanker yang lebih umum dan memiliki metode deteksi yang jelas

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads