Tantangan Deteksi Dini Kanker Multiple Myeloma, Kemenkes Serukan Masyarakat Ikut Program CKG

Tantangan Deteksi Dini Kanker Multiple Myeloma, Kemenkes Serukan Masyarakat Ikut Program CKG

dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, Direktur Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,--Istimewa

Peningkatan akses diagnostik dan pelayanan paliatif

Penguatan registri dan penelitian kanker untuk mendapatkan data lebih akurat

Meskipun Multiple Myeloma tidak termasuk dalam enam jenis kanker yang menjadi fokus utama deteksi dini pemerintah, langkah preventif dan pemeriksaan pendukung, seperti pengecekan fungsi ginjal pada pasien hipertensi dan diabetes, turut membantu mendeteksi tanda-tanda awal penyakit ini.

“Misalnya, pemeriksaan ginjal dalam Chronic Kidney Disease (CKD) management bisa menjadi salah satu indikator untuk mencurigai adanya gangguan yang berpotensi terkait MM,” tambah dr. Siti Nadia.

BACA JUGA:Program Cek Kesehatan Gratis di SMKN 26 Jakarta Dipantau Langsung Menpora: Bagus untuk Talent Scout


Dalam memperingati Bulan Kesadaran Kanker Darah 2025, berbagai pihak seperti Takeda, Kementerian Kesehatan, dan Organisasi Pasien Multiple Myeloma Indonesia (MMI) bersinergi untuk meningkatkan edukasi tentang penyakit ini.--Istimewa

Dalam rangka memperingati Bulan Kesadaran Kanker Darah 2025, Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Takeda dan Organisasi Pasien Multiple Myeloma Indonesia (MMI) untuk meningkatkan edukasi dan dukungan bagi pasien.

Andreas Gutknecht, General Manager Takeda Indonesia, menegaskan pentingnya inovasi pengobatan yang didukung dengan edukasi berkelanjutan.

“Inovasi pengobatan akan bermakna bila sampai ke tangan pasien yang membutuhkan. Edukasi yang berkelanjutan penting agar masyarakat waspada dan segera mencari pertolongan medis saat gejala muncul,” kata Andreas.

Meskipun masih banyak tantangan, upaya kolaboratif antara pemerintah, industri farmasi, tenaga medis, dan organisasi pasien menjadi kunci untuk memperbaiki deteksi dini dan pengelolaan Multiple Myeloma di Indonesia.

dr. Siti Nadia menutup pernyataannya dengan harapan agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya pemeriksaan kesehatan secara rutin, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi.

“Deteksi dini memang bukan hal yang mudah, terutama untuk kanker yang gejalanya tidak spesifik seperti Multiple Myeloma. Namun, kami terus mendorong kolaborasi dan penelitian untuk membuka peluang deteksi yang lebih mudah dan pengobatan yang lebih baik demi meningkatkan kualitas hidup pasien,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads