bannerdiswayaward

Layanan Bisnis Makin Praktis dengan Chatbot Berbasis NLP

Layanan Bisnis Makin Praktis dengan Chatbot Berbasis NLP

Berdasarkan laporan dari DailySocial dan IDC Indonesia, lebih dari 60 persen perusahaan di Indonesia telah mengadopsi chatbot sebagai bagian dari strategi layanan pelanggan mereka, terutama di sektor e-commerce, perbankan, dan telekomunikasi.-dok disway-

JAKARTA, DISWAY.ID - Penggunaan chatbot untuk bisnis di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Berdasarkan laporan dari DailySocial dan IDC Indonesia, lebih dari 60 persen perusahaan di Indonesia telah mengadopsi chatbot sebagai bagian dari strategi layanan pelanggan mereka, terutama di sektor e-commerceperbankan, dan telekomunikasi.

WhatsApp menjadi kanal utama integrasi chatbot, mengingat penetrasi aplikasinya yang tinggi di Indonesia.

Angka tersebut menunjukkan bahwa selain tren, chatbot telah menjadi alat penting dalam mendukung efisiensi dan skala layanan pelanggan di berbagai lini industri di Indonesia.

BACA JUGA:Update Ledakan di Pondok Cabe: 8 Rumah Rusak, 7 Warga Luka-Luka

BACA JUGA:Terbaru! Tim SAR Temukan Lagi Korban Banjir di Denpasar, Total 9 Orang Tewas

Namun kenyataannya, tak sedikit pelanggan yang justru frustrasi karena jawaban robot terasa kaku, tidak nyambung, dan tak menyelesaikan masalah.

Dalam lanskap digital saat ini, kecepatan dan keakuratan layanan adalah hal mutlak. Sayangnya, sebagian besar chatbot yang digunakan hanya mengandalkan alur pilihan (decision tree) dan kata kunci statis.

Akibatnya, pertanyaan dasar seputar jam operasional, pengiriman, atau kebijakan pengembalian justru dijawab dengan informasi yang tidak relevan.

BACA JUGA:Promo JSM Alfamart Terbaru 12-14 September 2025, Minyak Goreng-Mie Instan Mulai Rp8 Ribuan

BACA JUGA:DPRD DKI Bakal Konsultasi ke Mendagri terkait Pengurangan Tunjangan Rumah Rp70 Juta

Situasi ini berisiko merusak kepercayaan pelanggan dan menghambat pertumbuhan bisnis, khususnya di sektor yang padat interaksi seperti e-commerce, perbankan, dan layanan publik.

"Tantangan utama dari implementasi chatbot bukan terletak pada teknis, tetapi pada pendekatan yang digunakan dalam membangunnya," papar Rizka Tunnisa, Chief Business Officer Sprint Asia Technology, perusahaan penyedia layanan infrastruktur digital.

Banyak bisnis tergiur oleh efisiensi yang dijanjikan chatbot, namun lupa bahwa inti dari komunikasi tetaplah pengalaman manusia yang terasa alami. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads