Layanan Bisnis Makin Praktis dengan Chatbot Berbasis NLP
Berdasarkan laporan dari DailySocial dan IDC Indonesia, lebih dari 60 persen perusahaan di Indonesia telah mengadopsi chatbot sebagai bagian dari strategi layanan pelanggan mereka, terutama di sektor e-commerce, perbankan, dan telekomunikasi.-dok disway-
BACA JUGA:6 Tips UMKM Bertahan di Era Digital Menurut beritasriwijaya
BACA JUGA:Film Korea First Ride Tayang 29 Oktober, Intip Sinopsis dan Daftar Pemainnya
Chatbot yang tidak dilengkapi pemahaman konteks, kemampuan Natural Language Processing (NLP) yang matang, serta tidak disesuaikan dengan karakteristik bahasa dan kebiasaan pengguna lokal, justru bisa menjadi penghambat.
"Pelanggan merasa frustrasi ketika pertanyaan sederhana dijawab dengan respons generik atau berputar-putar tanpa solusi," tambahnya.
Teknologi Natural Language Processing (NLP) merevolusi cara chatbot menangani pertanyaan pelanggan, khususnya dalam konteks FAQ.
BACA JUGA:6 Tips UMKM Bertahan di Era Digital Menurut beritasriwijaya
BACA JUGA:Film Korea First Ride Tayang 29 Oktober, Intip Sinopsis dan Daftar Pemainnya
Berbeda dengan pendekatan lama yang berbasis skrip kaku, NLP memungkinkan chatbot memahami maksud pengguna dari berbagai variasi kalimat, termasuk bahasa informal dan ejaan yang tidak baku.
Hal ini membuat chatbot mampu menjawab ratusan pertanyaan serupa dengan konsistensi dan kecepatan tinggi, tanpa harus bergantung pada satu pola bahasa tertentu.
Dengan demikian, NLP tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memberikan pengalaman interaksi yang lebih natural dan memuaskan bagi pelanggan.
"Hari ini, konsumen ingin dilayani lewat percakapan yang terasa alami, bukan seperti mengisi formulir otomatis. NLP membuat chatbot bisa ‘menangkap’ maksud orang meskipun bahasanya campur-campur atau nggak baku," terangnya.
BACA JUGA:Gagas Pooling Fund Bencana, BNPB Dorong Inovasi Pendanaan untuk Resiliensi Nasional
"Bagi bisnis, kemampuan ini krusial, karena pengalaman pelanggan yang baik selalu dimulai dari komunikasi yang nyambung. Respon yang cepat dan nyambung itu bikin pelanggan betah, percaya, dan akhirnya balik lagi,” lanjut Rizka.
Sprint Asia Technology menghadirkan chatbot dengan kapabilitas NLP yang dilatih untuk memahami konteks lokal, bahasa Indonesia sehari-hari, dan pola tanya khas pelanggan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
