bannerdiswayaward

KPK Menangkap, Nahdliyin Berbenah

KPK Menangkap, Nahdliyin Berbenah

Pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon, Imam Jazuli memberi usulan terkait islah Yahya Cholil Staquf atau yang kerap disapa Gus Yahya dengan Rais 'Aam.-ist-

Namun juga itu bukan berarti KPK sedang di atas angin. Oknum-oknum yang sedang diselidiki ini diduga bukan orang biasa, melainkan terkait simbol sentral jaringan Zionisme global. KPK tidak sedang berhadapan dengan elite nasional melainkan elit global.  Para Zionis global tidak akan tinggal diam melihat jejaringn mereka digoyang, apalagi kekuasaannya dipreteli. Ini bisa menjadi peringatan kepada KPK, dan terutama kepada warga NU yang berseberangan dengan representasi Zionis. 

BACA JUGA:Cara Registrasi Akun SNPMB 2026 Bagi Siswa dan Sekolah, Kapan Dibuka?

BACA JUGA:Albania Tunjuk AI Jadi 'Menteri' Anti-Korupsi, Komdigi Soroti Peluang dan Risiko

Warga Nahdliyin harus sadar bahwa perjuangan NU membela kemerdekaan Palestina sudah sejak era Hadratussyeikh Hasyim Asy'ari. Tapi apa yang didapat? Satu-persatu warga NU baik golongan tua maupun muda terjebak dalam lingkaran Zionisme. 

Hal itu bisa dipahami secara ironis. Kaderisasi di internal NU belum berhasil mencetak pemimpin yang berjalan di atas jejak perjuangan dan cita-cita para muassis. Jika pun ada, mereka tidak menempati posisi strategis dalam organisasi, sehingga menjadi pejuang pinggiran. 

Alhasil, KPK perlu segera bertindak, mengumumkan nama orang-orang yang terlibat dalam korupsi haji, sehingga internal NU bisa segera berbenah diri. Jika mereka belum di tersangkakan, upaya memperbaiki diri selalu mengalami kendala. Itu terlihat sudah berapa lama sejak Muktamar Lampung, warga NU yang melihat gelagat mencurigakan telah berteriak lantang, tapi selalu berakhir menjadi suara sumbang. 

Dengan modal pengumuman KPK, upaya Nahdliyin berbenah diri di level kelembagaan akan lebih mudah. NU baik, bangsa dan negara akan baik. Wallahu a'lam bisshawab. (*)

*) Penulis adalah Alumni Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri; Alumni Universitas Al-Azhar, Mesir, Dept. Theology and Philosophy; Alumni Universiti Kebangsaan Malaysia, Dept. Politic and Strategy; Alumni Universiti Malaya, Dept. International Strategic and Defence Studies; Pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia, Cirebon; Wakil Ketua Pimpinan Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyah (Asosiasi Pondok Pesantren se-Indonesia); Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Periode 2010-2015.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads