BGN Buka Suara Soal Banyaknya Dapur MBG Dimonopoli Anggota Dewan: Ini Program Rakyat!
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menanggapi banyaknya laporan soal dapur MBG yang dikuasai vendor dari anggota legislatif atau anggota dewan-Istimewa-
JAKARTA, DISWAY.ID – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana akhirnya angkat bicara menanggapi isu miring yang menyebutkan bahwa pengelolaan dapur umum untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah telah dimonopoli dan dikuasai oleh oknum anggota dewan legislatif.
Dengan tegas, BGN menyatakan bahwa program ini adalah milik seluruh warga negara dan tidak boleh dijadikan alat politik atau lahan bisnis bagi kelompok tertentu.
BACA JUGA:Innalillahi, Pemotor Tewas Usai Tabrak Separator di Flyover Pesing: Korban Masuk Kolong Truk
Isu ini mencuat setelah adanya laporan dari beberapa kelompok masyarakat dan pengusaha katering skala kecil yang mengaku kesulitan untuk berpartisipasi dalam penyediaan makanan program MBG.
Mereka menuding adanya praktik tidak sehat di mana proyek penyediaan makanan ini secara sistematis diarahkan kepada pemasok yang memiliki afiliasi langsung dengan anggota dewan di daerah tersebut.
"Untuk anggota dewan, begini, program Makan Bergizi terbuka untuk seluruh warga negara," kata Dadan dalam konferensi pers di Kantor Badan Gizi Nasional (BGN), Jakarta Pusat, Senin 22 September 2025.
BACA JUGA:Ribuan Siswa Keracunan MBG, Puan Maharani Minta Evaluasi Total!
Ia menegaskan bahwa mekanisme penunjukan penyedia makanan untuk program MBG sudah melalui tahap verifikasi. Verifikasi tersebut tidak dilakukan oleh BGN, melainkan oleh mitra yang bekerja sama.
Verifikasi pun melibatkan 100 orang yang berbasis pada kelengkapan dan kesiapan. "(Basisnya) kesiapan, kelengkapan, kesiapan profesionalisme. Biasanya kami akan tahu siapa di balik SPPG itu setelah operasional. Nah, itu baru kami mendapatkan laporan ya," ucap Dadan.
BGN menyatakan telah menerima laporan awal mengenai dugaan ini dari beberapa provinsi dan sedang berkoordinasi dengan pemerintah daerah serta aparat penegak hukum untuk melakukan investigasi lebih lanjut.
BACA JUGA:Kasus Keracunan MBG Terus Berulang, BPOM Minta Pihak Sekolah Bentuk Tim Pengawasan
"Anchor-nya atau pengguna utamanya adalah seluruh, sebagian besar yang bekerja di food and beverage, bergerak di bidang catering, restoran, cafe. Itu anchor-nya program Makan Bergizi. Makanya sebagian besar berlangsung dengan setelah kegiatan berjalan," beber Dadan.
Di sisi lain ia tidak memungkiri, ada sejumlah mitra yang teridentifikasi bukan orang baru. Namun, proses verifikasi yang dilakukan kepada mitra bukanlah ditangani oleh dirinya. Verifikasi berbasis portal yang dilakukan oleh orang verifikator.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
