Mengenal Ciri-Ciri Fenomena Awan Cumulonimbus, Biasa Muncul Jelang Musim Pancaroba

Mengenal Ciri-Ciri Fenomena Awan Cumulonimbus, Biasa Muncul Jelang Musim Pancaroba

Mengenal Ciri-Ciri Fenomena Awan Cumulonimbus.--Freepik

BACA JUGA:Apa Itu Fenomena Bediding yang Melanda Indonesia? Ini Penjelasan dari BMKG

Apabila dilihat dari bentuknya, awan ini seperti menyerupai jamur.

Pada bagian atas terdapat seperti bentuk topi, di kawasan tropis ketinggian awan ini bisa mencapai lebih dari 18 kilometer.

Cumulonimbus juga bisa membus sampai lapisan stratosfer yang kerap disebut sebagai overshooting top cumulonimbus.

Sedangkan, jika dilihat dari permukaan, awan tersebut nampak tebal, tinggi dan gelap.

Diketahui, awan Cumulonimbus memiliki beberapa tahapan sebelum matang sempurna dan meluruh hingga menjadi hujan lebat.

BACA JUGA:Apa Itu Fenomena Aphelion? Bagaimana Dampaknya untuk Bumi

Ciri-Ciri Fenomena Awan Cumulonimbus

1. Bentuk

Awan Cumulonimbus ini bentuknya berupa gumpalan atau tumpukan dengan bagian atas yang menggembung serta dasar yang relatif datar.

Bentuknya yang seperti kapas besar membuatnya bisa dikenali dengan mudah.

2. Warna

Awan Cumulonimbus ini berwarna putih cerah saat diterangi dengan sinar matahari, namun bisa juga terlihat abu-abu di bagian bawah jika cukup tebal.

Tak hanya itu, jika terjadi senja awan itu bisa nampak berwarna oranye atau merah muda.

BACA JUGA:Fakta Mengejutkan Fenomena Strawberry Moon atau Bulan Berdarah, Muncul di Langit Malam Ini

3. Tidak membawa hujan

Ciri khas awan ini, mereka biasanya tak membawa hujan. Dikarenakan mereka terbentuk dari udara lembap dan hangat yang naik ke atas, namun tidak mencapai ketinggian yang cukup untuk membentuk awan hujan.

4. Dasar yang datar

Meskipun bagian atas awan cumulus cenderung menggembung, dasarnya biasanya relatif datar. Hal ini menunjukkan bahwa awan ini terbentuk pada ketinggian yang relatif rendah di atmosfer, biasanya di bawah 2.000 meter (6.500 ft) dari permukaan bumi.

5. Perubahan bentuk cepat

Walau awan ini biasanya memiliki bentuk statis, tetapi juga bisa berubah dengan cepat karena adanya gerakan angin di atmosfer.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads