bannerdiswayaward

Sound Horeg Menggema di Masyarakat, Siapa Sebenarnya yang Dirugikan?

Sound Horeg Menggema di Masyarakat, Siapa Sebenarnya yang Dirugikan?

Fenomena Sound Horeg yang menggelegar makin disorot masyarakat, ada yang pro dan kontra-Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.IDFenomena 'sound horeg' atau sistem tata suara dengan volume ekstrem yang kerap muncul dalam berbagai acara, mulai dari karnaval hingga pesta pribadi, semakin meresahkan masyarakat.

Kerusakan fasilitas umum, rumah warga yang retak, hingga gangguan kesehatan menjadi dampak nyata.

BACA JUGA:Sound Horeg: Saat Seni Berbenturan dengan Kerugian dan Gangguan Warga

BACA JUGA:Heboh Calon Bupati Tulungagung Janji Gelar Sound Horeg Satu Bulan Sekali, Netizen: Semakin Merendah SDMnya!

Lalu, siapakah sebenarnya yang paling dirugikan dari keberadaan sound horeg ini? Pakar sosial lingkungan mencoba mengurai dampak dan pihak-pihak yang terdampak.

Menurut Rina Kusuma, seorang sosiolog lingkungan dari Universitas Indonesia, fenomena sound horeg ini mencerminkan adanya ketidakseimbangan antara kebebasan berekspresi dan tanggung jawab sosial.

"Meskipun hiburan adalah hak setiap individu, namun hal itu tidak boleh sampai merugikan hak-hak orang lain, terutama dalam konteks lingkungan hidup dan kenyamanan publik," ujar Rina saata dihubungi Disway.id, Jumat 25 Juli 2025.

Kerugian yang Meluas

Rina Kusuma memaparkan beberapa pihak yang secara langsung maupun tidak langsung dirugikan oleh keberadaan sound horeg:

1. Masyarakat Umum dan Lingkungan Fisik

Ini adalah pihak yang paling jelas merasakan dampaknya. Fasilitas umum seperti jalanan, trotoar, hingga bangunan publik dapat mengalami kerusakan struktural akibat getaran suara yang berlebihan.

"Getaran dari sound horeg bukan hanya soal kebisingan, tapi juga energi kinetik yang bisa merusak material," jelas Rina.

BACA JUGA:Heboh! Pasukan Sound Horeg Guncang Pesta Rakyat di Jakarta, Netizen: Gladi Resik Sambut Bahrain

"Selain itu, rumah-rumah warga yang berada di sekitar lokasi juga tak luput dari kerusakan, mulai dari retakan pada dinding hingga genteng yang bergeser. Biaya perbaikan tentu akan membebani warga," tambahnya.

2. Kesehatan Penduduk

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads