bannerdiswayaward

Warga Indramayu Mulai Pilah Sampah dari Rumah, ISWMP Coba Hadirkan Perubahan dari Hulu ke Hilir

Warga Indramayu Mulai Pilah Sampah dari Rumah, ISWMP Coba Hadirkan Perubahan dari Hulu ke Hilir

Pemerintah Pusat melalui Program Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities Project (ISWMP), hadir di Kabupaten Indramayu-Istimewa-

Penyusunan dan penguatan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Sampah (RISPS) serta penguatan regulasi lewat Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah.

Peningkatan peran aktif masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam pengelolaan sampah.

Perkuatan kelembagaan pengelolaan sampah agar lebih efektif.

Pengembangan mekanisme pendanaan dan sistem penarikan retribusi pengelolaan sampah.

Perencanaan pembangunan fasilitas pengolahan sampah berteknologi tinggi.

Kelima pilar ini saling menopang satu sama lain. RISPS bertindak sebagai kompas strategis jangka panjang, sementara regulasi menjadi landasan hukum agar sistem dapat berjalan konsisten. Namun, infrastruktur dan teknologi tidak cukup tanpa kapasitas kelembagaan yang kuat dan fungsional. Dalam konteks ini, Kementerian Dalam Negeri memainkan peran penting melalui fasilitasi pembentukan unit organisasi pengelola sampah di tingkat daerah serta penetapan dasar hukum retribusi layanan persampahan.

BACA JUGA:Presiden Prabowo Anugerahkan Bintang Jasa Utama ke Bill Gates



Dukungan ini memungkinkan pemerintah daerah memiliki struktur kelembagaan yang sah, memiliki kewenangan, dan mampu menjalankan fungsi operasional dan administratif secara optimal.

Keberlanjutan program juga sangat bergantung pada skema pembiayaan yang tepat. ISWMP turut mendampingi Pemerintah Daerah dalam merancang model pembiayaan yang realistis dan berkelanjutan, termasuk penyusunan simulasi tarif retribusi yang disesuaikan dengan kemampuan masyarakat dan berbasis output layanan.

Dengan pendekatan menyeluruh yang mencakup pembangunan infrastruktur, penguatan kelembagaan, regulasi, pembiayaan, dan partisipasi publik lintas sektor, ISWMP diharapkan menjadi titik balik pengelolaan sampah di Kabupaten Indramayu. Bupati Indramayu, menyebut program ini sebagai “hadiah besar dari Kementerian Pekerjaan Umum” dan sebuah terobosan luar biasa dalam penanganan sampah.

“Tantangan terbesar adalah meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memilah sampah sejak dari sumbernya, yang menjadi kunci keberhasilan program ini,” ungkap Lucky. Ia juga menambahkan bahwa Pemerintah Daerah memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan pengelolaan yang baik dan menghasilkan manfaat bagi masyarakat luas.

Menuju Sistem yang Dapat Direplikasi

Pelaksanaan pilot project di Desa Jembangan Jaya, Kabupaten Indramayu, menjadi bukti bahwa perubahan perilaku masyarakat adalah fondasi utama dalam membangun sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Melalui pendekatan yang memadukan edukasi berkesinambungan, pendampingan kader lingkungan yang aktif, serta dukungan penuh dari Pemerintah Daerah, warga perlahan membiasakan diri untuk memilah sampah sejak dari sumbernya. Proses ini tidak hanya menghasilkan lingkungan yang lebih bersih, tetapi juga membuka jalan bagi terciptanya rantai pengelolaan sampah yang bernilai ekonomis dan ramah lingkungan.

Keberhasilan ini menunjukkan bahwa kunci pengelolaan sampah bukan terletak semata pada teknologi atau infrastruktur, tetapi pada kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat. Sistem yang telah terbentuk di Jembangan Jaya terbukti dapat berjalan secara mandiri berkat keterlibatan semua pihak, mulai dari rumah tangga, kader lingkungan, pemerintah desa, hingga dinas terkait.

Langkah selanjutnya adalah memastikan agar keberhasilan ini tidak hanya menjadi kisah sukses di satu titik, tetapi dapat direplikasi ke wilayah lain di Kabupaten Indramayu. Pemerintah Daerah, dengan dukungan Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities Project (ISWMP), telah menetapkan rencana perluasan program ke desa-desa lain. Targetnya jelas yaitu semakin banyak warga yang melakukan pemilahan sampah dari rumah, semakin kecil beban yang harus ditanggung TPA Pecuk, sekaligus memperpanjang umur layanannya.

Pengelolaan sampah bukan sekadar urusan teknis yang berhenti pada pembangunan fasilitas pengolahan atau penyediaan armada angkut. Lebih dari itu, ia adalah proses perubahan pola pikir dan pola hidup masyarakat—sebuah transformasi sosial yang membutuhkan waktu, kesabaran, dan komitmen bersama.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads