Presiden Kolombia Bongkar Pedagang Narkoba Tinggal Sebelah Rumah Trump: Operasi Amerika Hanya Untuk Televisi dan Pembunuhan
Menghadiri pertemuan tahunan Majelis Umum PBB, Gustavo Petro yang merupakan Presiden Kolombia bongkar pedagang narkoba tinggal sebelah rumah Trump.-dok disway-
JAKARTA, DISWAY.ID – Menghadiri pertemuan tahunan Majelis Umum PBB, Gustavo Petro yang merupakan Presiden Kolombia bongkar pedagang narkoba tinggal sebelah rumah Trump.
Selain itu dirinya juga menyebutkan jika operasi militer Amerika yang disebut sebagai perang narkoba hanyalah untuk televise dan pembunuhan.
Dalam sebuag wawancara, Petro menyebutkan jika para pengedar narkoba yang ditudingkan oleh Donald Trump selaku Presiden Amerika kebanyakan bermata biru dan berambut pirang.
“Para pengedar narkoba tinggal di Miami, New York, Paris, Madrid, dan Dubai. Banyak yang bermata biru dan berambut pirang,” paparnya.
“Mereka tidak tinggal di kapal tempat rudal jatuh. Para pengedar narkoba tinggal di sebelah rumah Trump di Miami," uangkap Petro saat ditanyai penyerangan Amerika kapal-kapal di Laut Karibia.
BACA JUGA:IMOS 2025 Resmi Dibuka, Intip Cara Pembelian Tiket dan Jadwal Shuttle Bus
BACA JUGA:Ada Demo Lagi di DPR Hari Ini, Berikut Alternatif Lalu Lintas yang Bisa Dilalui
Dengan tegas Petro mengatakan jika serangan kapal perang yang dikerahkan oleh Trump tidak akan menghentikan para pengedar narkoba.
Sedangkan operasi Trump yang menargetkan organisasi kriminal adalah salah salah sasaran jika ingin memerangi peredaran kokain dari Amerika Selatan.
Petro meminta untuk penyelidikan kriminal terhadap Trump dan pejabat lainnya yang terlibat dalam serangan mematikan bulan ini terhadap kapal-kapal di Karibia tersebut.
BACA JUGA:Real Madrid Bidik Michael Olise, Bayern Munich Patok Rp1,9 TRILIUN!
BACA JUGA:Rekonsiliasi Israel-Palestina, Prabowo Ingin Bangsa Keturunan Nabi Ibrahim Hidup dalam Damai
Bahkan Petro menuduh Trump mengkriminalisasi kemiskinan dan migrasi.
“Proses pidana harus dibuka terhadap para pejabat tersebut, yang berasal dari Amerika, bahkan jika itu termasuk pejabat tertinggi yang memberi perintah yaitu Presiden Trump,” kata Petro.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
