bannerdiswayaward

Menagih Janji Program Teknokrasi 'Bappenas NU' Model Erick Thohir di Lakpesdam

Menagih Janji Program Teknokrasi 'Bappenas NU' Model Erick Thohir di Lakpesdam

Ketua Lakpesdam PBNU Erick Thohir.-Tim media Erick Thohir-Jpnn

BACA JUGA:Krisis Penyerapan Gula Petani: Antara Banjir Impor dan Lemahnya Tata Kelola

Berbeda halnya dengan aliran idealis, yang paling utama adalah ide sementara materi sebagai yang sekunder (George Novack,The Origins of Materialism, 1979). Dan karenanya, mustahil Lakpesdam didegradasi dari peran fungsinya yang semula idealis menjadi materialis sebagaimana Bappenas.

Selain itu, ada hal-hal subtantif lainnya yang berkenaan dengan profile dan rekam jejak secara individu, dan ini semestinya patut menjadi pertimbangan.

Pertama, kurangnya kesesuaian profil. Erick Thohir lebih dikenal sebagai pengusaha dan politisi daripada ahli kajian keislaman atau pengembangan SDM berbasis nilai-nilai NU. Lakpesdam NU membutuhkan kepemimpinan yang mendalam dalam tradisi keilmuan dan sosial NU.

Kedua, kurangnya akar Pesantrennua Eric. Bahkan, Erick tidak memiliki latar belakang kuat sebagai aktivis atau alumni pesantren NU, yang bisa jadi membuatnya kurang memahami ethos dan spirit Nahdliyin. 

BACA JUGA:Menebak di Tengah Ketidakpastian: Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen Hendak ke Mana?

Ketiga, rekam jejak Erick lebih dominan di ranah politik dan bisnis (BUMN, Menteri), berpotensi mengarahkan Lakpesdam ke arah pragmatisme ketimbang fokus kajian dan pengembangan SDM berbasis nilai.

Keempat, Penunjukan Erick mungkin dilihat sebagai upaya transformasi yang dipaksakan tanpa mempertimbangkan kesiapan internal organisasi. 

Kelima, jarak dengan tradisi NU. Lakpesdam NU seharusnya menjadi ruang kajian yang dekat dengan tradisi pesantren dan kultur NU; tetapi dengan kepemimpinan Erick bisa jadi memperlebar jarak ini.

Setelah dua tahun lebih berjalan, waktu pula yang membuktikan bahwa pengangkatan Erick Thohir sebagai Ketua Lakpesdam NU kurang tepat dan semakin ketara saat itu ada unsur motif politik terselibung dari pada kebutuhan idealisme organisasi.

Mengingat jejak poliitik dan bisnis Eric, apalagi kemudian menjadi menteri BUMN, hal inilah yang menimbulkan pertanyaan besar saat itu tentang kesesuaian profil dan dampaknya bagi organisasi selain, risiko Lakpesdam lebih menjadi alat politik ketimbang lembaga kajian strategis.

BACA JUGA:Lima Alasan Kenapa Pendidikan Kedinasan tidak boleh dari Anggaran Kementerian Pendidikan

Karena itu Lakpesdam NU darurat butuh figur yang mampu menghidupkan kajian kritis dan relevan dengan tantangan zaman.

Selain itu, juga memerlukan pemimpin yang mengaka dengan tradis pesantreni dan mampu membawa visi transformatif berbasis nilai keagamaan dan sosial. Karena Lakpesdam sejak kalihirannya memang dinitkan sebagai ruang Intelektual yang membumi. Wallahu'alam bshawab. 

Yogyakarta, 25 September 2025

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads