bannerdiswayaward

Rp 200 Triliun Mengubah Ekonomi

Rp 200 Triliun Mengubah Ekonomi

Dengan ketersediaan dana melimpah, Himbara memiliki kapasitas ekstra menyalurkan kredit ke sektor-sektor produktif.-Dok. Disway-

Dia mewanti-wanti agar upaya untuk meningkatkan pasokan kredit justru berpotensi memicu inflasi.

"Jika bank-bank Himbara terpaksa menyalurkan kredit tanpa seleksi ketat, ini bisa menyebabkan inflasi. Karena banyak uang beredar yang tidak disertai dengan daya serap ekonomi yang kuat," imbuhnya.

Bhima memperingatkan bank-bank Himbara jangan menyalurkan kredit ke sektor-sektor yang kurang layak. Risikonya Non-Performing Loan (NPL) tinggi.

Ini berbahaya. Selain merugikan bank, juga bisa merugikan perekonomian secara keseluruhan.

Dengan dinamika perekonomian yang semakin kompleks, langkah-langkah kebijakan fiskal dan moneter harus lebih cermat. 

Tujuannya agar tidak menambah beban ekonomi masyarakat maupun merusak kestabilan keuangan negara.

Kebijakan penyaluran dana Rp 200 Triliun ini bukan kebijakan yang reaktif dan panik. Tapi sebuah langkah terencana yang menunjukkan keseriusan dalam membawa Indonesia menuju kejayaan ekonomi. 

Kepercayaan diri pemerintah dalam mengelola anggaran negara untuk stimulus sebesar ini patut menjadi pemantik semangat bagi seluruh pelaku ekonomi.

Dengan fondasi likuiditas yang kuat, sektor perbankan yang sehat, dan fokus pada penguatan UMKM serta sektor produktif, Indonesia sedang memposisikan diri bukan hanya sekadar bertahan. Tetapi untuk melesat maju. 

Dana Rp 200 Triliun ini adalah bensin yang akan menghidupkan mesin ekonomi untuk berlari lebih kencang. Mencapai pertumbuhan yang berkualitas, dan mewujudkan Indonesia Emas yang dicita-citakan bersama.(*)

Pewarta: Anisha Apirilia, Bianca Khairunnisa, Dimas Rafi & Hasyim Ashari

Editor: Rizal Husein & Dimas Chandra Permana

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads