Reshuffle Bubur

Reshuffle Bubur

Tanggal 8 Oktober berlalu dengan tenang. Padahal dunia politik sudah telanjur gerah dengan tanggal itu. Dikira hari Rabu itu tanggal terjadinya cicilan ketiga reshuffle kabinet Merah Putih pimpinan Presiden Prabowo Subianto.

Presiden Prabowo telah melewatkan tanggal 8 Oktober sebagai momentum dimulainya jalan baru ekonomi Indonesia. Presiden Prabowo begitu suka dengan angka delapan. Ternyata 8 Oktober tidak terjadi apa-apa.

Tiwas dikira tanggal delapan kemarin saat yang paling tepat untuk reshuffle. Bahkan ketika Presiden Prabowo tidak jadi hadir di acara Investor Daily Summit Rabu pagi itu dikira karena lagi finalisasi siapa in siapa out.

Sampai tengah malam tanggal delapan posisi para menteri tetap aman. Maka politikus memperbarui spekulasi mereka: mungkin presiden akan melakukannya tanggal 17 Oktober. Angka satu dan tujuh juga bisa disebut delapan. Kenapa bukan tanggal 26? Kan dua tambah enam juga delapan?

Angka 26 tidak jadi pilihan spekulasi. Reshuffle mestinya dilakukan menjelang jabatan Presiden berumur satu tahun: 20 Oktober 2025.

Maka kalau tanggal 17 Oktober tidak juga terjadi reshuffle pilihannya tinggal 18 Oktober. Masih ada angka delapannya. Pokoknya sebelum tanggal 20 Oktober.

Tanggal 17 Oktober juga hari bersejarah dalam politik kekuasaan. Pada tanggal itu, tahun 1952, TNI Angkatan Darat berdemo di depan Istana Merdeka Jakarta. Panser, tank, dan kendaraan lapis baja berbaris lapangan Monas persis di depan Istana. Moncong pelurunya dihadapkan ke Istana. Pesawat-pesawat tempur terbang rendah di atas Istana.

Tujuannya: menekan Soekarno agar lebih menggunakan kekuasaannya sebagai presiden. Termasuk mau membubarkan DPR Sementara.

Kini Presiden Prabowo juga ditekan oleh keadaan: harus lebih berbuat banyak memperbaiki keadaan ekonomi negara. Demo besar akhir Agustus lalu pada dasarnya akibat rakyat tidak sabar menunggu perbaikan.

"Kalau setelah demo itu tidak dilakukan reshuffle keadaan akan tambah parah. Bisa-bisa bulan Februari depan presiden jatuh dari kekuasaannya," ujar Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa di depan Investor Daily Summit Rabu sore lalu. Maksudnya: kalau menteri keuangannya tidak diganti dari Sri Mulyani kepada dirinya.

Tapi reshuffle awal September itu hanya mengganti sebagian kecil menteri. Para politikus dan aktivis menginginkan reshuffle besar-besaran. Juga penyederhanaan jumlah anggota kabinet.

Tapi kenapa tanggal 8 Oktober kemarin tidak jadi dilakukan reshuffle?

Ada yang berspekulasi: untuk menjaga perasaan Presiden Jokowi. Ayah Wapres Gibran Rakabuming Raka itu bertemu Presiden Prabowo dua hari sebelum tanggal delapan. Mereka baru saja bertemu empat mata. Masing-masing tidak didampingi siapa pun: pertanda alangkah tingginya kerahasiaan materi yang dibicarakan.

Rupanya bubur itu masih panas di bagian tengahnya. Maka meski bagian pinggirnya sudah habis disendok bagian tengahnya masih berasap. Perlu diinginkan dulu beberapa hari.

Bulan ini genap setahun Prabowo menjadi presiden. Mungkin Anies Baswedan akan memberi nilai lebih tinggi dari angka 11 –satu sampai seratus.

Presiden Prabowo sudah kehilangan waktu satu tahun. Popularitasnya memang kian tinggi --apalagi setelah gebrak podium saat berpidato di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Banyak juga yang angkat topi ketika akhirnya Prabowo mau menyendok bagian pinggir bubur. Menkop Budi Arie, Menpora Dito Ariotedjo, dan Menko Polkam Budi Gunawan sudah tersendok.

Mungkin perlu kipas besar untuk membuat bagian tengahnya cepat berkurang panasnya.(Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 10 Oktober 2025: Hidup Mati

djokoLodang

-o-- Udang Hidup Udang Mati *) Yang masih saya herankan sampai sekarang: Mengapa udang hidup badannya lurus dari kepala sampai ekor? Sedangkan kalau sudah mati, jadi bengkok? Menurut agama, orang yang hidupnya bengkok bakal diluruskan setelah mati. Apa karena udang tidak beragama? --koJo.-

siti asiyah

Alhamdulillah, sebagai warga pinggiran saya gak kena imbas apapun terkait udang.Dulu ditahun 85an memang sering pengin tahu rasanya udang windu.Dimasa itu pada tv hitam putih kami Pak Harto fasih menjelaskan pembudidayaan-nya dihadapan petambak udang.Udangnya besar, beda dengan udang yang biasa saya makan.Udang kecil hasil ``GOGO`` disungai.Biasanya GOGO saya lakukan dimusim kemarau bersama teman sepermainan.Saat kemarau air sungai surut dan dangkal, GOGO adalah ``merogoh`` udang yang sembunyi ditebing pinggiran sungai.Bekal ilmu niteni, bila beruntung kami dapatkan udang yang sembunyi, bila apes dapat jepitan kepiting sawah yang meski gak sakit cukup mengagetkan.Hasil GOGO yang kami dapat langsung dimasak ditempat.Sederhana caranya, beberapa udang ditaruh dalam gundukan pasir sungai yang dibentuk mirip tumpeng kecil.Dibawah matahari terik pasti agar udang lebih cepat matang.Sambil menunggunya kami bermain air sepuasnya.Setelah beberapa lama, tumpeng pasir kami buka, udang kecil berwarna jingga kami nikmati bersama.Terbesar yang kami makan paling gak lebih seukuran jempol, kebanyakan sebesar kelingking.Tapi nikmatnya tak terkira.............sambil mengkhayal makan udang galah yang dikisahkan Pak Harto.

Thamrin Dahlan YPTD

Pantun Otak Udang Ada udang dibalik batu / Kalau anda tidak diundang / Kenapa pula menggerurtu / Mending komentari si Udang/ Salamsalaman

Ahmed Nurjubaedi

Negara kita sepertinya memang negara yang nyeniman. Anti standarisasi. Bukan berarti jelek lho ya. Dalam ilmu marketing, bisa jadi diferensiasi yang kuat. Lagian, tanpa seni, alangkah hambarnya hidup warga 62. Jika di gedung kura-kura para seniman suka melucu yang menyakitkan hati, para seniman jalanan kita bisa menghibur seantero belahan dunia. Kalau tidak percaya, lihatlah short atau tik tok. Konten2 warga 62 viral mendunia. Warga Indonesia memang kreatif tanpa batas. Perihal standarisasi dalam dunia bisnis dan bidang-bidang serius yang lain? Itu bukan bidang kita. Wong hidup masyarakat kita dari sejak merdeka juga belum standar kok. Cak Lontong pasti setuju pendapat saya ini. Jadi, Abah DI, kalau hidup jutaan pekerja di sektor per-udangan terancam karena masalah standarisasi, itu ada asbabunnuzul-nya... Abah DI saja yang aneh, mengharap aksi di atas standar kepada pemerintah yang untuk ber-aksi standar saja kesulitan...

Taufik Hidayat

Hidup Mati, dalam bahasa Spanyol jadi Vivir Morir,. Judulnya ngeri sengeri isinya. Apalagi tentang bisnis yang bisa mengatur hidup mati jutaan orang. Dalam dunia politik kita juga bisa dengan dua kata ini Hidup dan Mati.. kita biasa meneriakkan Viva El Presidente, Viva La Republica …. para pejuang juga biasa meneriakkan La Libertad o La Muerte Merdeka atau Mati. sementara dalam doa kita menyebut hidup dan mati hanya karena Allah…. Salam hormat …

ra tepak pol

Harga udang ekspor ke Amerika Serikat biasanya dinyatakan dalam Dolar AS per pound atau per kilogram untuk produk dalam kemasan (seperti frozen shrimp atau udang kupas). Harga ini sangat bergantung pada spesies (umumnya Udang Vaname atau Udang Windu) dan ukuran (size count). Meskipun tidak ada data harga transaksi ekspor rata-rata yang spesifik dan tunggal yang tersedia untuk tahun 2025, harga pasar domestik untuk udang kualitas ekspor (misalnya Vaname size 30) di Indonesia pada Oktober 2025 berkisar antara Rp 170.000 hingga Rp 180.000 per kg. Harga ekspor akan jauh lebih tinggi dari harga bahan baku ini karena sudah termasuk biaya pemrosesan, pembekuan, pengemasan, dan pengiriman.

Hery Purwanto

Isotop Cesium 137. Merupakan isotop produk turunan dari reaksi fisi nuklir. Berbeda dengan Cesium 133 yg merupakan isotop yg terbentuk alami di alam dan tidak memancarkan radiasi. Waktu paruh Cesium 137 adalah waktu yg diperlukan isotop radioaktif Cesium untuk meluruh massanya dg memancarkan radiasi gamma menjadi setengahnya. Cesium 137 waktu paruhnya, 30.07 tahun. Jadi bisa dibayangkkan, 2 gram saja menempel pada kontainer berisi udang akan memerlukan waktu lebih dari 100 tahun untuk habis massa juga radiasinya.

Kalender Bagus

Benar-benar masalah udang ini adalah masalah nasib, bukan kesalahan itung2an bisnis. Walaupun demikian perlu introspeksi juga kenapa bisa terjadi. Jangan-jangan ada pedagang udang yang agak terlena dan agak sombong, atau ada yang kurang bersedekah ke masyarakat miskin disekitarnya. Sehingga Tuhan menurunkan sedikit sentilan agar pelaku bisnis ini meluruskan jalannya di jalan yang benar.

Lagarenze 1301

Kalau kontainer pengangkut udang saja bisa terpapar radio aktif, apatah lagi warga yang bermukim di sekitar lokasi PT TMT. Apatah lagi pekerja PT TMT sendiri. Apatah lagi pekerja PT BMS. Kasihan jika ada manusia yang terpapar. Cesium yang masuk ke dalam tubuh akan diserap ke jaringan otot, menyebar, merusak sel sehat dan DNA, serta meningkatkan risiko kanker.  Apatah lagi jika yang terpapar anak-anak. Apatah lagi jika yang terpapar ibu hamil. Udang yang terpapar cesium sebegitu merugikannya, apatah lagi jika yang terpapar manusia....

Murid Kelas 4

FAKTA ATAU FIKSI (1) Frasa dan kalimat "stadium empat", "sakaratul maut", "primadona kena serangan jantung", "hidup mati", itu terlalu over-dramatisasi. Faktanya, situasinya justru sudah diintervensi total. Sejak awal September 2025, pemerintah RI melalui lintas kementerian, instansi dan institusi, seperti Kemendag, KKP, Kemenlu, BKPM, hingga Kedubes RI di Washington DC, kompak sudah turun tangan, bersama dengan BAPETEN dan BATAN. Investigasi Cesium-137 di Cikande ini pun sudah selesai tahap root-cause verification-nya sebelum pekan kedua di bulan September 2025. Bahkan diplomasi teknis dan mitigasi pasar alternatif ke Jepang, Korea Selatan, ASEAN dan Eropa pun sudah dijalankan. Pak Dahlan menulis ini seolah semua pihak baru tau, dan seolah pemerintah RI belum ada aksi, padahal faktanya sebaliknya. Ini persis seperti Pak Dahlan berteriak "kebakaran!", padahal apinya sudah padam sejak 4 pekan yang lalu.

Sadewa 19

Saat kuliah dulu, ada satu mata kuliah yang saya suka di Teknik Industri. Mata kuliah itu "Tata Letak Pabrik/Plant Layout". Kita diajarkan bagaimana membangun pabrik yg efisien. Mengoptimalkan aliran material, tata ruang & waktu tunggu. Kemudian yang terpenting memastikan keamanan. Lulus kuliah saya kerja di sebuah pabrikan Jepang. Perusahaan perusahaan Jepang, begitu menerapkan hal itu. Bahkan tidak ada cerita pabrik pengolahan makanan berada dalam satu kawasan dengan pabrik pengolahan besi atau semen atau yg lain. Saya agak kaget dengan kasus Cesium ini. Kok bisa pabrik pengolahan makanan dekat dengan pabrik peleburan besi. Saya cek di maps jaraknya cuma +/- 3 km. Sebuah studi di Malaysia, mensimulasikan penyebaran Cs-137. Hasilnya menunjukan dalam 15 hari penyebaran Cs-137 dapat mencapai jarak hingga 76 Km, dan pada hari ke 30 dapat meluas hingga 130 km dari sumber pelepasan. Berkaca dari hal ini, ternyata zonasi industri sangat penting. Semakin jauh industri peleburan besi dengan industri pengolahan makanan, mustinya akan semakin aman dari resiko kontaminasi. Kalau ada udang dibalik bakwan, akan banyak yg suka. Tetapi kalau ada udang kena radiasi, siapa yg sudi.

Muh Nursalim

Udang itu bungkuk. Mbungkuklah ke Trump. Sekali, dua kali, tiga kali dan banyak kali. Minta maaf sejuta dollar maaf. Se keras-keras Trump. Dia juga manusia. Barangkali masih ada pintu maaf. Walaupun se besar lobang sedotan. Pintu itu bisa dipakai untuk menyelamatkan si udang. Kalau perlu pakai ilmu nabi Sulaiman. Saat diplomasi untuk menundukkan Ratu Bilqis ia pakai kalimat sakti. "Min Sulaiman wa innahu bismillahirrahmanirrahim". Negeri sabakpun tunduk dan menyerah.

Murid Kelas 4

FAKTA ATAU FIKSI (2) "Amerika langsung keluarkan jurus sapujagat" Iya betul. FDA melakukan hold sementara pada minggu kedua di bulan Agustus 2025. Tapi setelah investigasi lintas pihak RI dengan AS, yang difasilitasi USDA dan Kedubes RI, hold tersebut sudah dicabut Pak, sejak 20 September 2025 malah, khusus untuk eksportir yang lolos re-inspeksi dan yang status radioactivity-nya telah dinyatakan clearance. Dan per 1 Oktober 2025, dua puluh perusahaan besar sudah dapat lampu hijau kembali untuk melakukan ekspor. Pak Dahlan menulis ini seolah embargo masih aktif penuh, padahal sudah half-lifted, loh.

Juve Zhang

Beberapa Bom Nuklir dibawa Amerika mau disimpan di Eropa untuk menyerang Rusia....bom itu ada yg terpaksa di buang di Lautan karena kerusakan teknis....bom nya tidak diledakan cuma dijatuhkan saja....entah gimana kisah radiasi nya....

Murid Kelas 4

FAKTA ATAU FIKSI (3) "Pemerintah lambat sekali, harusnya langsung diplomasi dengan Amerika" Pak Dahlan yang baiq... Diplomasi high-level malah sudah berlangsung intens dan non-stop, tepatnya sejak 14 hingga 17 September 2025 melalui Kedubes RI di Washington, dengan delegasi lintas kementerian RI. Hasilnya, dibentuk Joint Task-Force Radioactive Screening between Indonesia and USA. Bahkan CNBC Indonesia dan Reuters Asia Desk sudah memuat update tersebut di 22 September 2025. Jadi, narasi "diplomasi lambat"(?) sudah out of date. Jika tulisan ini Pak Dahlan terbitkan di akhir bulan Agustus 2025, kritik Pak Dahlan valid. Tapi hari ini 10 Oktober 2025 lohhh. Ini jadinya kayak Pak Dahlan baru ikut demo ke gedung DPR RI, padahal demonya udah bubar sejak kapan hari.

Murid Kelas 4

Kesimpulannya: Status PT BMS sama sekali TIDAK "sakaratul maut", dan justru sudah "partially reactivated".

Murid Kelas 4

FAKTA ATAU FIKSI (4) "Kecurigaan pertama ke PT Peter Metal Technology (PMT)... kadar di atas 0,3" Pak Dahlan yang super. Saya bawakan update resmi. BAPETEN dan Kemenperin sudah menyegel dan menghentikan operasi PT PMT sejak 28 Agustus 2025. Pihak kepolisian RI juga sudah dan tengah melakukan pengejaran terhadap pemilik PT PMT, yang artinya, perusahaan sial tersebut sudah berada dalam proses hukum. PT BMS sendiri sudah melakukan protokol dekontaminasi, dan mendapatkan clearance-status (yay!), sejak minggu keempat, di bulan September 2025 (puji syukur alhamdulillah). Jadi Pak Dahlan menulis tulisan di atas seperti masih di masa investigasi, padahal di dunia nyata-nya sudah masuk tahap near rehabilitation and recovery.

yea aina

Ekspor udang Indonesia ke AS, sejak pertengahan tahun 2023 sudah tiga kali dikenai "ganjalan" S&K yang berlaku di sana. Awalnya kita dituduh melakukan dumping. Seolah-olah udang yang diekspor ke AS, disubsidi negara agar harga bersaing. Hasil negosiasi, terbit keputusan sementara: dikenai margin dumping 0% untuk PT. BMS, tapi eksportir lainnya masih dikenai 6,3%. Selanjutnya tahun 2024, muncul isu udang ekspor Indonesia ke AS ditemukan megandung antibiotik. Belum seberapa reda dampaknya, disusul "ganjalan" ketiga: ada kadar radioaktif. Semua berakibat harga jual udang turun drastis. Petambaknya tiarap, industri pendukungnya "megap-megap" bertahan hidup. Tidak ada pilihan lain, hanya tersisa: efisien atau rungkad.

Murid Kelas 4

Pak Jokosp di bawah, berseloroh: "Pak Boss ketika untung ceritanya tak pernah sampai sini. Sebaliknya, begitu terpukul langsung mengeluh. Yo ngono kuwi. Takut ada yang minta. Begitu merugi, minta dibantu". Saya jadi terinspirasi untuk menulis versi lengkapnya. Sim salabim. PEBISNIS KAWAKAN "(Kejadian besar ini) memukul bisnis saya juga" Itulah nature klasik seorang pebisnis kawakan. Kalau rugi, langsung jadi reporter darurat, bikin liputan serius, semua orang harus tahu skala penderitaan yang dialaminya. Tidak lupa menambahkan efek dramatik: "satu juta orang kehilangan kerja, dan bisnis saya juga kena imbasnya!". Pembaca jadi merinding. Ikut bersimpati. Padahal yang kena cuma satu gudang. Sebaliknya, kalau lagi untung, diam senyap. Tidak ada disebut di catatan harian. Tidak ada headline "primadona bisnis Indonesia satu ini sedang bersinar!". Tetap aman di balik kaos low-profile, biar kompetitor tidak kepikiran strategi yang sama lalu ngejiplak, dan supaya potensi bayar pajak tidak terlalu melonjak. Intinya, segala masalah yang menyentuh dunia industri, langsung dikaitkan dengan kepentingan bisnisnya.

Murid Kelas 4

Pak / bu yea aina di bawah, mengeluh: "Ekspor udang Indonesia ke AS sudah tiga kali dikenai ganjalan S&K di AS", dengan menyebut dumping, antibiotik, dan radioaktif. Kalau kita adil dan objektif, tidak ada yang salah dengan semua langkah yang dilakukan AS. Itu semua logis dan wajar secara perdagangan internasional. 1. Dumping. AS punya hak di bawah US Trade Law untuk meneliti apakah produk asing dijual lebih murah dari harga wajar. Jika iya, AS punya hak menerapkan margin dumping. Tujuannya, ya untuk melindungi industri lokal AS sendiri, bukan untuk menindas Indonesia. 2. Residu antibiotik. FDA Amerika memang wajib memastikan makanan impor yang masuk, aman untuk konsumen Amerika. Jika ada temuan residu antibiotik yang melampaui batas, wajar jika AS menahan shipment dari Indonesia. Ini bukan serangan ke RI, tapi memang prosedur keamanan pangan standar internasional ya begitu. 3. Kasus radiasi cesium 137. Kontaminasi radioaktif tentu saja sinyal bahaya tinggi bagi negara mana pun yang masih waras. Dan AS punya tanggung-jawab publik: barang yang ada radioaktifnya tidak boleh masuk supermarket AS. Maka, ketika AS meminta kontainer RI balik arah dan meminta sertifikasi tambahan, itu adalah langkah pencegahan yang amat standar. Negara lain pun pasti akan melakukan hal yang sama. Jadi kalau kita adil dan objektif, semua langkah AS di atas itu rasional, prosedural, dan logis. Kitanya aja yang lebay.

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

TIAP-TIAP UKURAN UDANG, NAMANYA BERBEDA.. Udang punya dunia sendiri. Ukurannya menentukan nama. Kalau super kecil, disebut udang rebon, biasanya untuk bahan terasi. Besar dikit, ada yang namanya "rèsè". Dicampur ama "pete", jadilah "pete rese", maka itulah bumbu yang bikin "lodeh" terasa berbeda. Lebih kecil lagi, yang kering jadi ebi, teman setia sambal. Naik sedikit, ada udang kecil buat campuran bakwan atau sayur. Kalau ukuran sedang, biasanya dipakai untuk tumisan, gulai, atau udang goreng tepung. Lanjut ke ukuran besar: ada udang windu atau vaname, langganan sate udang atau udang bakar restoran. Kalau sudah jumbo, barulah muncul udang galah, dengan capit panjang, yang sering jadi primadona di rumah makan sungai. Dari rese sampai galah, udang itu fleksibel: bisa sederhana, bisa mewah. Tinggal selera dan dompet yang menentukan. Mau makan ala lodeh ndeso atau ala hotel berbintang. ### Saya termasuk penggemar lodeh, yang dilengkapi "rese" atau "remukan udang mini". Tapi santannya yang tidak terlalu kental..

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

SSST.. Dulu saat manten anyar, tahun 80an, berdua, di pantai Pangandaran, saya beli udang 1 kilo. Minta sekalian digorengkan. Kami makan hanya berdua. Dan habis. ### Ah, udahlah. Kasihan para Jomblowan nanti membayangkan..

pak tani

Sempat lihat di youtube tentan video dokumenter investigasi - Bule. Hal pembuatan TAHU, menyorot salah satu home industri di Jawa Timur. Kompornya tidak menggunakan arang atau kayu untuk bahan bakarnya. Tapi.. waini, menggunakan sampah plastik. Yang di-impor dari US/Eropa atau negara manapun yang mau membuang sampahnya kesini. Sangat membahayakan pekerja, yang menghirup langsung plastik2 yang terbakar tersebut. Bahkan kontaminasinya disebut menempel di TAHU yang diproses itu. Konsumen otomatis ikut menikmati TAHU ++ Dan, praktek tersebut pasti banyak diadopsi oleh pabrik2 TAHU lainnya? Ngeri Ngeri Sedap. Atau lebih tepat. Sedap Sedap Ngeri.

Juve Zhang

Perang Murid SD MBG kelas 4 lawan Bos CHDI ini bukan "kebetulan"....anda gak usah takut komentar.... walaupun Tim murid SD MBG sudah turun tangan membalas Bos CHDI...@Yea A....@Joko sp....tetap saja komentar anda yg tajam dan Langsung menyerang ke Jantung pertahanan lawan tetap di tulis....Tim Back belakang ada sederet murid SD MBG siap menyanggah......seru ini pertarungan negara demokrasi santai saja....kita boleh nimbrung....oh Ya Produk Pertanian Amerika memang hari hari ya dia mau ekspor ke semua negara dengan tarif 0%.....konon kedelai dan jagung nya sudah diedit genetika nya ....entah efeknya....saya dengarkan Palki Sarma teriak tidak akan India mengijinkan Pertanian Amerika masuk India karena Editan Genetika nya membahayakan ....disamping demi ketahanan pangan India....kalau gitu mengapa Tiongkok mau beli Kedelai Amerika asal tarif turun..... Tiongkok gak pusing yg makan kedelai America kan Babi....bukan Rakyat Tiongkok..... wkwk beda sama India Indonesia dll....kedelai dan jagung itu makanan pokok rakyat ....apakah efek banyak makan kedelai America itu seperti Noell yg mengacungkan Jempol Kanan ketika tangannya diborgol PKP.... mungkin saja....wkwkw....jadi salah satu efek Editan Genetika kedelai itu lainnya Noell....om Lurahhh minta dua game dukungan padahal Game satu belum berlangsung satu tahun .... mungkin efek Editan Genetika kedelai itu lah yg buat beliau juga konon sakit kulit gak boleh terpapar sinar matahari.....

Prieyanto

Berita terbaru juga ada temuan 'cengkeh' yang mengandung radioaktif. Dalam laporannya, FDA menemukan paparan Cs-137 pada cengkeh yang dikirim oleh PT NJS. Sebagai respons, FDA memblokir seluruh impor rempah dari perusahaan tersebut. CHD hari ini, Abah DI bilang 'Memukul bisnis saya juga. Memukul Indonesia'. Bisnis udang, yang merupakan primadona ekspor andalan Indonesia sebagai penghasil devisa terbesar kedua di sektor non-migas. Rentan bagi masyarakat per-udangan, mereka bisa mati hanya karena pencemaran cerobong nya PT pengolah baja tetangga. Jadi inget tulisan CHD 7Feb2025 berjudul Pakan'e Gibran ; - 'Ternyata tambak udang, milik seseorang yang Anda sudah kenal ini, juga pernah menggunakan mesin pakan milik eFishery'. Berita lama sebelumnya ; ~ https://mediasumbawa.com/2021/05/01/gubernur-ntb-dan-dahlan-iskan-bertemu/?utm_source=chatgpt.com ~ Ketahuan, ternyata Dahlan punya beberapa tambak udang di NTB. Ada di Lombok Timur dan satu lagi di Kab Sumbawa. Gubernur Zul kemudian menawarkan kepada Dahlan agar membikin pabrik pakan di NTB. Apakah pabrik pakan itu sudah terwujud? Anda pasti lebih tahu. #prie

Wilwa

Saya mencoba menghayati ucapan seorang filsuf Timur Tengah “knock the door” dan “pintu” yang ada dalam diri itu akan terbuka. “Filsuf” Timur Tengah yang paling saya kagumi spiritualnya. Ajaran kasih/empatinya. Atau ucapan seorang filsuf Tiongkok;“天命 之谓性”. Yang ajarannya mengenai Bakti 孝 kepada orangtua dan negara masih diikuti pemimpin/rakyat Tiongkok. Atau filsuf Yunani yang super kritis sampai dihukum bunuh diri minum “hemlock” (sejenis narkoba) dalam dosis tinggi gegara dianggap menista dewa-dewi Yunani. Yang dia anggap dongeng. Yang sekarang terbukti. Setelah “agama” Yunani diganti agama Kristen. Ooops. Singkat kata saya teringat kisah seorang Master Chan 禅 yang berdiri terpaku di luar sebuah vihara di era dinasti Tang 唐, era dimana mayoritas Chinese menjadi pemeluk “agama” Buddha. Sang Master Zen ditawari dupa oleh penjaga Vihara untuk puja bakti kepada arca para Buddha dan para Bodhisatwa. Sang Master menolaknya karena sedang menghayati keberadaan “mereka” dalam hatinya. Sang penjaga Vihara yang tak tahu “penghayatan” itu lalu marah. “Anda Buddha kok tidak hormat pada Buddha!!!” Sang Master tidak membalas ucapan itu tapi “ngeloyor” pergi begitu saja. :):):)

Wilwa

@Juve. Siraman rohani. :):):). Waduh. :):):). Nggak lah. Saya ini bukan pemimpin suatu “agama”. Gak ada minat jadi pemimpin / pemuka “religion”. Karena saya ini, seperti Ray Dalio, tidak “religious” tapi “spiritual”. Tidak “menyembah” Tuhan atau Semesta atau Nabi atau Buddha. Tidak rutin pergi ke Gereja, Mesjid, Vihara, Pura, Kelenteng. Kalau sesekali mampir ya pernah. Kadang sekedar ingin tahu saja seperti apa sih ritualnya. Tapi mencoba “menghayati” eksistensi / keberadaan diri, sebagai bagian yang sangat kecil sekali dari masyarakat atau seluruh homo sapiens, bagian yang kecil sekali dari semua satwa (Sabbe Satta), bagian yang kecil sekali namun tak terpisahkan dari bumi ini yang mana saya menghirup oksigennya (campur nitrogen dan gas-gas lain, sesekali gas kentut yang bau busuk, wkwkwk), bagian yang sangat kecil sekali dari seluruh atom hidrogen yang memenuhi alam semesta ini bahkan di ruang hampa penuh dengan hidrogen, atom “primordial” pembentuk semesta, hmmm itulah yang selalu saya coba hayati. Betapa kecil dan rapuhnya diri ini dibandingkan Yang Maha Besar yaitu Semesta ini. Eits, tapi saya tak menyembah Semesta lho ya. Tapi mencoba menghayati Semesta Maha Besar ini. Darimana tubuh fisik kita berasal. Tubuh kita mengandung atom-atom Hidrogen (1), Carbon (6), Nitrogen (7), Oksigen (8) pembentuk DNA, Asam Amino, Protein. (1,6,7,8 itu urutan di tabel periodik). Kalau Tuhan itu awal dari segalanya maka Hidrogen adalah Tuhan itu. :): Dari semesta pula “kesadaran” berasal.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 148

  • Murid Kelas 4
    Murid Kelas 4
  • Murid Kelas 4
    Murid Kelas 4
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Warung Faiz
    Warung Faiz
    • Warung Faiz
      Warung Faiz
  • bayu husa
    bayu husa
  • bayu husa
    bayu husa
  • Kalender Bagus
    Kalender Bagus
    • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
      MZ ARIFIN UMAR ZAIN
  • Murid Kelas 4
    Murid Kelas 4
    • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
      MZ ARIFIN UMAR ZAIN
    • Murid Kelas 4
      Murid Kelas 4
    • Edyanto
      Edyanto
  • Hendro Purba
    Hendro Purba
  • Murid Kelas 4
    Murid Kelas 4
    • Murid Kelas 4
      Murid Kelas 4
    • Murid Kelas 4
      Murid Kelas 4
    • Murid Kelas 4
      Murid Kelas 4
    • Murid Kelas 4
      Murid Kelas 4
    • Murid Kelas 4
      Murid Kelas 4
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Liam Then
      Liam Then
    • suryanto bagelen
      suryanto bagelen
  • MULYADI PEGE
    MULYADI PEGE
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • alasroban
      alasroban
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Pryadi
    Pryadi
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • pak tani
      pak tani
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Muh Nursalim
    Muh Nursalim
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Liam Then
    Liam Then
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Liam Then
      Liam Then
  • Liam Then
    Liam Then
  • Liam Then
    Liam Then
  • yea aina
    yea aina
  • Liam Then
    Liam Then
    • yea aina
      yea aina
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
      MZ ARIFIN UMAR ZAIN
    • pak tani
      pak tani
    • Liam Then
      Liam Then
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Macca Madinah
      Macca Madinah
  • Liam Then
    Liam Then
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Tivibox
      Tivibox
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • pak tani
      pak tani
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • mario handoko
    mario handoko
  • Runner
    Runner
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Liam Then
    Liam Then
    • mario handoko
      mario handoko
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Tivibox
      Tivibox
    • Liam Then
      Liam Then
  • Tivibox
    Tivibox
    • Nusantara Hijau
      Nusantara Hijau
  • Prieyanto
    Prieyanto
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • sinung nugroho
      sinung nugroho
  • Kalender Bagus
    Kalender Bagus
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Kalender Bagus
    Kalender Bagus
  • Rizal Falih
    Rizal Falih
  • Kalender Bagus
    Kalender Bagus
  • Kalender Bagus
    Kalender Bagus
  • Kalender Bagus
    Kalender Bagus
  • Kalender Bagus
    Kalender Bagus
  • Kalender Bagus
    Kalender Bagus
  • Restu Damar Pamungkas
    Restu Damar Pamungkas
    • Nusantara Hijau
      Nusantara Hijau
  • Ahmed Nurjubaedi
    Ahmed Nurjubaedi
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Tom Rusdi
      Tom Rusdi
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Prieyanto
      Prieyanto
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Restu Damar Pamungkas
    Restu Damar Pamungkas
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Gerring Obama
    Gerring Obama
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Kalender Bagus
      Kalender Bagus
  • Sadewa 19
    Sadewa 19
    • Tom Rusdi
      Tom Rusdi
    • Nusantara Hijau
      Nusantara Hijau
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
  • m note
    m note
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
  • Herry Isnurdono
    Herry Isnurdono
    • Imam Subari
      Imam Subari
  • Taufik Hidayat
    Taufik Hidayat
  • Turrachman Rachman
    Turrachman Rachman
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Kresensius Lalung
    Kresensius Lalung
  • Lègég Sunda
    Lègég Sunda
  • Ibnu Shonnan
    Ibnu Shonnan
  • Thamrin Dahlan YPTD
    Thamrin Dahlan YPTD
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • DeniK
    DeniK
  • rid kc
    rid kc
  • Edi Sampana
    Edi Sampana
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
    MZ ARIFIN UMAR ZAIN
  • ra tepak pol
    ra tepak pol
    • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
      MZ ARIFIN UMAR ZAIN
    • ra tepak pol
      ra tepak pol

Berita Terkait