Dualisme PWI di Banten Berlanjut, Termasuk Tangsel: Pusat Diminta Turun Tangan

TANGERANG, DISWAY.ID — Polemik dualisme kepengurusan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Provinsi Banten kembali menghangat.

Sejumlah pihak menilai langkah penyelesaian yang dilakukan PWI Banten untuk tingkat kota/kabupaten justru terkesan sepihak.

Demikian tentu berpotensi menimbulkan konflik baru di tubuh organisasi wartawan tertua di Indonesia itu.

Kontroversi mencuat setelah PWI Banten menggelar rapat pleno di Cilegon, Sabtu (11/10/2025).

BACA JUGA:Blokir Administrasi Dicabut, Menkumham Sambut Pengurus PWI Pusat

Dalam rapat itu, muncul keputusan yang menetapkan Selly Loamena sebagai Ketua PWI Kabupaten Tangerang dan Edy Riyadi sebagai Ketua PWI Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Namun, keputusan tersebut langsung menuai pertanyaan, khususnya dari kepengurusan tingkat kota/kabupaten yang masih mengalami dualisme.

Ketua PWI Tangsel yang masih menjabat, Ahmad Eko Nursanto, menyebut keputusan itu tidak sah karena dibuat tanpa mengundang pihak-pihak yang terkait dalam dualisme.

“Saya tidak diundang dalam perundingan penyelesaian dualisme. Tiba-tiba sudah ada penetapan. Ini keputusan sepihak,” tegas Eko kepada Disway.id, Minggu (12/10/2025).

Ia menilai, penyelesaian dualisme seharusnya dilakukan seperti di tingkat provinsi yakni menghadirkan kedua pihak untuk bermusyawarah.

BACA JUGA:Menkomdigi Sambut Baik Kongres Persatuan PWI, Akhiri Dualisme Dua Tahun

“Kalau di tingkat provinsi saja kedua pihak diundang oleh PWI Pusat, kenapa di kabupaten/kota tidak? Ini jelas janggal,” ujarnya.

Eko juga menilai penetapan Edy Riyadi sebagai Ketua PWI Tangsel bertentangan dengan Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga (PD/PRT) PWI.

“Dalam DPT Kongres Anyer, nama Edy tidak tercatat sebagai anggota PWI Tangsel. Selain itu, dia juga belum memiliki UKW Madya, yang menjadi syarat minimal untuk menjadi ketua,” ungkapnya.

Sumber: