Shin Tae Yong Ogah Gantikan Kluivert Latih Timnas Indonesia: Saya Tidak Berniat Kembali!

Selasa 14-10-2025,14:04 WIB

Reporter: Subroto Dwi Nugroho|

Editor: Subroto Dwi Nugroho

Shin Tae Yong Ogah Gantikan Kluivert Latih Timnas Indonesia: Saya Tidak Berniat Kembali!

Mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong, menepis rumor yang menyebut dirinya akan kembali menukangi skuad Garuda usai kegagalan di kualifikasi Piala Dunia 2026-Tangkapan Layar instagram@shintaeyong7777-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong (STY), menepis rumor yang menyebut dirinya akan kembali menukangi skuad Garuda, menggantikan Patrick Kluivert usai kegagalan di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Dalam wawancara dengan media Korea, KBS, pada 13 Oktober 2025, STY secara tegas menyatakan bahwa dirinya tidak memiliki rencana kembali ke Indonesia dalam waktu dekat.

"Saya tidak berniat kembali ke Indonesia. Rumor-rumor yang beredar tidak berdasar. Saat ini saya sedang mencari tantangan baru dan belum mempertimbangkan untuk melatih tim nasional Indonesia lagi," tegas STY.

Rumor kembalinya STY mencuat setelah Indonesia tersingkir dari kualifikasi Piala Dunia 2026, menyusul dua kekalahan dari Arab Saudi dan Irak.

Di bawah kepemimpinan pelatih baru Patrick Kluivert, performa Timnas Indonesia dinilai menurun drastis, sehingga memicu gelombang kritik dan kekecewaan dari para pendukung.

Sebagian besar suporter di media sosial bahkan menyuarakan harapan agar PSSI memanggil kembali Shin Tae Yong, yang dinilai berhasil membawa perubahan positif selama masa kepelatihannya, termasuk membawa Indonesia tampil di Piala Asia dan menembus final SEA Games.

Namun, Shin menegaskan bahwa meskipun ia masih menjaga hubungan baik dengan publik dan suporter Indonesia, saat ini ia sedang fokus mencari peluang lain dalam kariernya di dunia kepelatihan.

Dengan bantahan Shin Tae Yong ini, posisi PSSI semakin sulit apabila keputusan untuk mengganti Patrick Kluivert benar-benar diambil.

Absennya kandidat kuat pengganti membuka kemungkinan bahwa federasi harus memulai pencarian pelatih dari nol di tengah tekanan publik dan kekecewaan besar setelah kegagalan lolos ke Piala Dunia.

Situasi ini sekaligus menandai fase ketidakpastian arah sepak bola Indonesia, yang kembali harus membangun ulang fondasi tim nasional setelah kegagalan terbaru.