Dapur MBG Cisarua Ditutup Sementara Pasca Keracunan, Bupati Jeje: Evaluasi Ketat atau Bencana Terulang!
Orang tua mendampingi anaknya yang diduga keracunan hidangan makan bergizi gratis (MBG) di SMPN 1 Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (15/10).-Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres-
BANDUNG, DISWAY.ID — Operasional dapur penyedia program Makan Bergizi Gratis (MBG) milik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Panyandaan di Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), resmi dihentikan sementara.
Langkah ini diambil setelah dapur tersebut diduga menjadi sumber keracunan massal yang menimpa ratusan siswa di delapan sekolah sejak Selasa (14/10/2025).
Menu ayam blackpepper dan capcay wortel-brokoli menjadi biang kerok gejala mual, pusing, dan perut melilit yang melanda siswa.
BACA JUGA:342 Korban Keracunan MBG Banjiri Posko Cisarua: Guru Ungkap Ayam Bau Busuk, 60 Masih Dirawat RS
Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail, mengonfirmasi penutupan sementara untuk evaluasi mendalam.
“Sementara ini kegiatan produksi di dapur SPPG tersebut akan kami hentikan dulu,” ujar Jeje di Bandung, Rabu (15/10/2025).
Ia menambahkan bahwa Pemkab KBB akan langsung mengecek higienitas bahan baku dan kebersihan dapur.
“Saya belum ke dapur SPPG-nya. Nanti akan saya tinjau supaya tahu kondisi sebenarnya,” tambahnya.
Dapur Panyandaan memproduksi 3.649 paket MBG yang disalurkan ke delapan sekolah, yaitu SMPN 1 Cisarua, SMKN 1 Cisarua, MA Bina Insani, MA Ponpes Al Furqon, MTs Ponpes Al Furqon, PAUD Al Muslimin, SDN 1 Garuda, dan SDN 1 Barukai.
Menu mencurigakan meliputi nasi, ayam blackpepper, capcay wortel-brokoli, tahu goreng, dan sepotong melon.
BACA JUGA:Habiburokhman Klaim Tak Pernah Bertemu Warga Tolak MBG, Emak-Emak Dukung Dilanjutkan
Insiden Keempat di KBB: Dari Cipongkor hingga Cihampelas
Kasus ini menjadi insiden keempat keracunan MBG di KBB, setelah tiga kejadian sebelumnya di Kecamatan Cipongkor (dua kasus) dan Cihampelas (satu kasus).
Jeje menegaskan evaluasi menyeluruh diperlukan agar program baik ini tidak berujung bencana. “Program ini sebenarnya sangat baik, tapi kalau tidak dievaluasi dengan tepat, kejadian seperti ini bisa terulang lagi,” katanya.
Sebagai pencegahan, Pemkab KBB berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memperketat pengawasan dan membentuk satuan tugas (satgas) MBG di setiap wilayah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
