Habiburokhman Klaim Tak Pernah Bertemu Warga Tolak MBG, Emak-Emak Dukung Dilanjutkan

JAKARTA, DISWAY.ID-- Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman menegaskan bahwa tidak ada warga di daerah pemilihannya di Jakarta Timur yang menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Hal ini ia sampaikan berdasarkan pengalaman turun langsung ke masyarakat selama masa reses.

“Saya keliling setiap malam selama reses. Masyarakat soal MBG, sebagian besar bilang, ‘Pak gimana?’ Bahkan enggak pernah saya menemui orang yang menolak MBG itu,” ujar Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 15 Oktober 2025.

BACA JUGA:342 Korban Keracunan MBG Banjiri Posko Cisarua: Guru Ungkap Ayam Bau Busuk, 60 Masih Dirawat RS

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini menambahkan bahwa warga justru meminta agar MBG dimaksimalkan dan dilanjutkan, bukan dihentikan.

“‘Pak, MBG di sini, Pak, dimaksimalkan, kapan realisasinya?’ Yang sudah dapat bilang, ‘Wah lanjutkan Pak, itu sangat bermanfaat’,” cerita Habiburokhman, menirukan aspirasi warga.

Ia menegaskan bahwa dukungan ini datang dari “rakyat beneran”, bukan dari pihak yang tidak terhubung dengan masyarakat namun mengklaim MBG ditolak.

Emak-Emak: MBG Bantu Penuhi Gizi Anak  

Habiburokhman menyoroti bahwa manfaat MBG sangat dirasakan, terutama oleh keluarga dengan anak usia sekolah.

“Bukan teori saya ngomong, ini dinyatakan langsung oleh emak-emak yang tiap malam saya temui. Mereka bilang, program MBG sangat membantu, manfaatnya luar biasa. Kebutuhan pemenuhan gizi anak bisa terbantu dengan program ini,” ungkapnya.

BACA JUGA:BGN Tegaskan Anggaran Rp10 Ribu per Porsi MBG Cukup untuk Menu Ayam dan Telur, Yakin?

Dukungan ini kontras dengan insiden keracunan MBG di beberapa daerah, seperti di Cisarua, Bandung Barat, yang melibatkan ratusan siswa.

Habiburokhman tidak menyebut insiden tersebut, namun menegaskan bahwa warga Jakarta Timur mendambakan realisasi penuh MBG di wilayah mereka.

Program ini, yang menjadi salah satu janji kampanye Presiden Prabowo Subianto, diharapkan terus berjalan dengan pengawasan ketat untuk memastikan keamanan dan kualitas gizi.

Sumber: